Tuesday 6 March 2012

Markus 11:15-19 - Ada buah atau cuma daun?

Saat melihat pohon ara berdaun, Yesus berharap menemui buahnya. Begitu
pula ketika memasuki Bait Allah, Yesus tentu mengharapkan bertemu
dengan orang-orang yang hidup selaras dengan firman Allah. Namun
realitas yang terlihat sungguh mengejutkan Yesus.
Sebagaimana namanya, tentu orang akan menganggap bahwa Bait Suci
adalah tempat orang melakukan hal-hal yang suci. Namun apa yang
terjadi? Para rohaniwan yang melayani di Bait Suci telah
kehilangan kepekaannya sehingga tidak lagi memiliki rasa hormat
terhadap Allah yang Kudus, yang disembah umat di bait-Nya. Mereka
tidak lagi gentar terhadap kehadiran Tuhan di Bait Suci. Bait Suci
yang seharusnya menjadi tempat orang Israel berdoa, beribadah,
mendengarkan Taurat, dan menerima pengajaran dari imam dibiarkan
menjadi area komersial, di mana banyak terjadi kecurangan dan
penipuan. Atau dengan kata lain, para rohaniwan yang terhormat itu
telah membiarkan Bait Suci dinajiskan, padahal mereka bertugas
untuk memelihara kekudusannya. Bait Suci yang seharusnya menjadi
rumah doa bagi segala bangsa malah dijadikan sarang penyamun (17,
bdk. Yer. 7:11). Betapa mengenaskan!
Maka dapat dipahami bila Yesus menjadi marah dan menjungkirbalikkan
meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (15). Dengan
tegas Ia melarang orang menginjak-injak kekudusan Bait Suci (16).
Namun orang bebal memang tidak akan pernah mengerti teguran.
Seharusnya para pemimpin umat bertobat, tetapi mereka malah
merancang pembunuhan Yesus karena rasa takut dan terancam. Dari
luar, mereka jelas terlihat sebagai pemimpin rohani, tetapi sikap
dan tindakan mereka sama sekali tidak menunjukkan kualitas
kerohanian mereka. Mereka sama seperti pohon ara yang berdaun,
tetapi tidak berbuah.
Apakah Anda juga kelihatan saleh atau merasa diri saleh? Bagaimana
bila Tuhan melihat ke dalam hati Anda? Adakah Dia akan menemukan
kehidupan rohani yang berbuah ataukah Dia harus kecewa juga?
Markus 11:15-19


0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.