Friday 2 March 2012

MEMBACA ADIKARYA

Saya takjub ketika membaca Les Miserables karya Victor Hugo, salah

   satu novel terbaik sepanjang masa. Penggambaran watak tokohnya amat

   detail dan konfliknya begitu memikat. Pengalaman itu mengajarkan

   paling tidak dua hal. Pertama, kerendahan hati: kecil sekali

   kemungkinannya saya mampu menggarap karya seelok itu. Kedua,

   meningkatkan citarasa sastrawi, membuat saya ingin membaca lebih

   banyak adikarya lainnya.

 

 

 

   Yesaya mengalami hal yang jauh lebih hebat dari membaca novel

   adikarya: ia memandang kemuliaan Tuhan! Dan, pengalaman dahsyat itu

   mengubah hidupnya secara radikal. Menyaksikan kemuliaan Tuhan Yang

   Mahakudus, segera ia tersadar akan kenajisannya sebagai makhluk

   berdosa (ayat 5). Syukurlah, kemuliaan Tuhan itu sekaligus menjadi

   jawaban bagi keberdosaannya: perjumpaan ilahi itu menyucikan dirinya

   (ayat 6-7). Berbekal pengudusan dan kerendahan hati, Yesaya pun siap

   menjadi utusan Tuhan (ayat 8), menjalankan amanat yang Dia berikan

   (ayat 9-13).

 

 

 

   Bagaimana kita melawan dosa? Cobalah membaca satu atau beberapa ayat

   yang memaparkan kemuliaan Tuhan. Hapalkanlah. Renungkanlah.

   Yakinilah kebenarannya. Biarlah Firman itu memenuhi pikiran dan hati

   kita. Mintalah pertolongan Roh Kudus untuk mengingatnya kembali di

   tengah kesibukan sehari-hari dan memunculkan ide untuk

   menerapkannya. Firman itu akan meningkatkan citarasa rohani kita;

   menguatkan kita untuk menepiskan tipu daya dosa; membuat kita lebih

   merindukan kemuliaan Tuhan daripada kesenangan duniawi; kemudian,

   siap menjadi utusan-Nya. --ARS

 

PERJUMPAAN DENGAN KEMULIAAN TUHAN MELEMAHKAN DAYA PIKAT DOSA DALAM HIDUP KITA.

 

Yesaya 6

0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.