Yohanes Pembaptis adalah nabi yang unik. Umur dan masa
pelayanannya sangat pendek. Khotbahnya juga pendek, tetapi
"menyambar" semua golongan tanpa kecuali membuat telinga panas, muka
merah, hati gelisah. Orang dunia menganggapnya bodoh karena membuat
kesalahan besar yang menyebabkan usia dan pelayanannya pendek.
Mengapa? Ia berani menegur Herodes karena merebut Herodias, istri
Filipus, saudaranya sendiri. Ah, siapakah ia sehingga berani menegur
raja?
Namun benarkah Yohanes mencemarkan nama raja karena telah menegur
langsung? Atau, ia mengasihi rajanya dan tak ingin sang raja hidup
dalam dosa yang membinasakan? Memang dari sudut pandang duniawi,
Yohanes melanggar tata krama. Namun dari sudut pandang kebenaran,
keberanian Yohanes patut diacungi jempol, sebab ia mengasihi raja
dan rakyatnya. Bukankah dosa raja berdampak buruk bagi bangsanya?
Sayangnya, kejujuran dan kebenaran tak dihargai di dunia ini. Suara
kenabian dan kejujuran biasanya dijauhkan dari raja. Yang ada di
sekitar raja hanya para penjilat dan penggembira hati yang
memabukkan. Kalaupun ada orang yang baik dan jujur di sekitar raja,
biasanya ia cenderung memilih diam agar selamat.
Saudara, apabila Anda adalah "raja" baik di rumah, di tempat kerja,
di gereja, di lembaga pelayanan, atau di masyarakat, waspadalah!
Jagalah hati. Peliharalah persekutuan dengan Tuhan. Bukalah pintu
hati bagi teguran, sekalipun itu membuat wajah merah dan hati gerah.
Jangan tergesa mematikan suara itu. Siapa tahu itu adalah suara
Tuhan yang berseru-seru di padang gersang kehidupan, agar jalan Anda
yang bengkok diluruskan (Matius 3:3) --SST
SEORANG PENJILAT MEMBUNUH DENGAN PUJIAN
TETAPI SAHABAT SEJATI MENYELAMATKAN DENGAN TEGURAN
Matius 14:3-12
0 comments:
Post a Comment