Saturday 14 October 2017

LAMBE TURAH ( GOSIP DAN FITNAH)

          Fitnah adalah perkataan yang merusak reputasi, umumnya disertai niat jahat, baik secara lisan atau tertulis. Gosip adalah percakapan atau obrolan pribadi yang kosong; kabar angin yang tidak berdasar.
FITNAH;GOSIP
Fitnah
Tidak semua gosip itu buruk atau merugikan, walaupun bisa saja demikian. Kadang-kadang yang dipercakapkan adalah hal-hal baik tentang seseorang atau beberapa orang, atau bisa juga mengenai hal-hal sepele atau yang tidak menimbulkan sakit hati tentang orang lain, karena adanya minat pribadi. Namun, gosip dapat dengan mudah beralih menjadi percakapan yang menyakitkan atau menimbulkan problem, sebab gosip adalah percakapan kosong. Alkitab memperingatkan kita terhadap kata-kata kosong, dengan menunjukkan bahwa lidah sulit dijinakkan dan bahwa lidah ”merupakan suatu dunia ketidakadilbenaran di antara anggota-anggota tubuh kita, karena ia menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan”. Daya hancurnya semakin ditandaskan seraya sang penulis Alkitab melanjutkan, ”dan ia dinyalakan oleh Gehena”. (Yak 3:6) Bahayanya percakapan kosong yang sembarangan sering ditandaskan. Tutur kata semacam itu dikaitkan dengan kebebalan atau kebodohan (Ams 15:2); hal itu adalah jerat dan dapat mendatangkan kebinasaan atas orang yang mengucapkannya. (Ams 13:3; 18:7) ”Dalam banyaknya kata-kata, pelanggaran tidak akan kurang,” kata sebuah peribahasa, yang menasihatkan bahwa menahan bibir merupakan tindakan yang bijaksana. (Ams 10:19) ”Ia yang menjaga mulutnya dan lidahnya menjaga jiwanya terhadap kesusahan” adalah peringatan agar tidak melakukan percakapan yang tidak dipikir, yang sembarangan, atau kosong.—Ams 21:23.
”Sebab dari kelimpahan hatilah mulut berbicara,” kata Yesus Kristus. (Mat 12:34) Oleh karena itu, apa yang biasanya dibicarakan menunjukkan apa yang ada dalam hati. Alkitab mendesak kita untuk menjaga hati dan untuk berpikir serta berbicara tentang hal-hal yang benar, serius, adil-benar, murni, membangkitkan perasaan kasih, patut dibicarakan, bajik, dan patut dipuji. (Ams 4:23; Flp 4:8) Yesus Kristus mengatakan, ”Apa yang keluar dari mulut, itulah yang mencemarkan orang,” dan ia selanjutnya menyebutkan ”pikiran yang fasik” dan ”kesaksian palsu” di antara hal-hal yang keluar dari mulut tetapi yang sebenarnya keluar dari hati.—Mat 15:11, 19.
            Gosip dapat mengarah kepada fitnah, yang mendatangkan bencana bagi si pemfitnah. Hikmat di balik kata-kata di Pengkhotbah 10:12-14 sangat nyata, ”Bibir orang bebal menelan habis dirinya. Permulaan dari perkataan mulutnya adalah kebodohan, dan akhir dari mulutnya adalah kegilaan yang menyebabkan malapetaka. Dan orang bodoh banyak bicaranya.”
Gosip adalah percakapan yang menyingkapkan sesuatu berkenaan dengan perbuatan dan urusan orang lain. Gosip bisa merupakan kabar angin yang tidak berdasar, bahkan dusta, dan meskipun si penggosip mungkin tidak mengetahui ketidakbenaran kabar angin itu, ia tetap menyebarkannya, sehingga ia pun bertanggung jawab atas tersebarnya suatu dusta. Bisa jadi, yang dibicarakan si penggosip adalah kesalahan dan kekeliruan seseorang. Namun, sekalipun hal-hal yang dikatakan itu benar, si penggosip tetap bersalah dan hal itu menunjukkan kurangnya kasih. Sebuah peribahasa mengatakan, ”Orang yang menutupi pelanggaran mengupayakan kasih, dan ia yang terus berbicara tentang suatu persoalan memisahkan orang-orang yang mengenal baik satu sama lain.”—Ams 17:9.
       Rasul Paulus memberikan nasihat tegas kepada Timotius, sang pengawas, tentang tingkah laku para janda muda yang tidak mengurus rumah tangga dan yang tidak menyibukkan diri dalam pekerjaan melayani orang lain. Ia mengatakan, ”Mereka juga menjadi terbiasa untuk tidak mempunyai kesibukan, berkeluyuran ke rumah-rumah; ya, bukan hanya tidak mempunyai kesibukan, tetapi juga suka bergosip dan mencampuri urusan orang lain, membicarakan hal-hal yang tidak sepatutnya mereka bicarakan.” (1Tim 5:13) Perbuatan tersebut merupakan tingkah laku yang tidak tertib. Rasul yang sama berbicara tentang beberapa orang di sidang Tesalonika yang ”berjalan dengan tidak tertib, dengan tidak bekerja tetapi mencampuri apa yang bukan urusan mereka”. (2Tes 3:11) Rasul Petrus mengelompokkan ”orang yang suka mencampuri urusan orang lain” bersama orang-orang yang sangat jahat—pembunuh, pencuri, dan pelaku kejahatan.—1Ptr 4:15.
        Di pihak lain, bukanlah gosip atau fitnah dan tidaklah salah untuk melaporkan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sidang kepada orang-orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengawasi serta memperbaiki masalah. Fakta ini ditunjukkan dalam catatan Alkitab tentang sidang Kristen di Korintus kuno. Di sidang itu pertikaian dan pemberian hormat yang berlebihan kepada manusia telah menimbulkan sikap sektarian, yang merusak persatuan sidang. Beberapa orang dari keluarga Khloe, yang menyadari hal itu dan prihatin akan kesejahteraan rohani sidang, mengemukakan fakta tersebut kepada rasul Paulus yang sedang tidak berada di Korintus, sehingga sang rasul bertindak cepat, menulis nasihat korektif kepada sidang itu dari Efesus.—1Kor 1:11.

Apa perbedaan antara gosip dan fitnah?

          Dalam beberapa kasus, gosip tidak begitu berbahaya (meskipun bisa saja menjadi atau mengarah kepada fitnah), tetapi fitnah selalu merugikan dan selalu mengakibatkan sakit hati dan pertengkaran. Fitnah bisa diucapkan dengan atau tanpa motif jahat. Apa pun kasusnya, si pemfitnah menempatkan dirinya pada kedudukan yang buruk di hadapan Allah, sebab perbuatan ”menimbulkan pertengkaran di antara saudara-saudara” termasuk di antara hal-hal yang Allah benci. (Ams 6:16-19) Kata Yunani untuk ”pemfitnah” atau ”penuduh” adalah di•aʹbo•los. Dalam Alkitab, kata itu juga digunakan sebagai gelar bagi Setan ”si Iblis”, pemfitnah utama Allah (Yoh 8:44; Pny 12:9, 10; Kej 3:2-5), sehingga nyatalah sumber tuduhan yang merusak reputasi tersebut.
Fitnah merupakan batu sandungan bagi orang lain, khususnya bagi korban fitnah itu. Hukum yang Allah berikan kepada Israel memerintahkan, ”Jangan pergi berkeliling di antara bangsamu untuk memfitnah. Jangan bangkit menentang darah sesamamu.” (Im 19:16) Di ayat ini, seriusnya fitnah ditandaskan dengan menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, tuduhan palsu dapat benar-benar menyebabkan hukuman mati. Para saksi palsu telah sering digunakan untuk menyebabkan kematian orang-orang yang tidak bersalah.—1Raj 21:8-13; Mat 26:59, 60.
   Ada hal-hal yang konfidensial, tetapi seorang pemfitnah senang menyingkapkannya kepada orang-orang yang tidak berhak tahu. (Ams 11:13) Si pemfitnah mendapatkan kesenangan dengan mengungkapkan hal-hal yang menimbulkan sensasi. Orang yang mendengarkan fitnah juga bersalah dan merugikan dirinya sendiri. (Ams 20:19; 26:22) Orang dapat menjauhi teman-temannya karena pernyataan tertentu yang merusak reputasi mereka yang dilontarkan seorang pemfitnah, dan berkembanglah permusuhan dan perpecahan.—Ams 16:28.
Alkitab menubuatkan bahwa kehadiran para pemfitnah akan tampak sangat jelas sebagai salah satu ciri ”hari-hari terakhir”. (2Tim 3:1-3) Jika ada orang-orang seperti itu, pria ataupun wanita, di antara umat Allah, mereka harus ditegur dan dikoreksi oleh orang-orang yang bertanggung jawab dalam sidang Kristen. (1Tim 3:11; Tit 2:1-5; 3Yoh 9, 10) Fitnah, karena menimbulkan pertengkaran (Ams 16:28), menghasilkan beberapa ”perbuatan daging” (misalnya kebencian, pertengkaran, dan perpecahan) yang akan menyebabkan si pemfitnah dan orang lain yang ia arahkan kepada perbuatan salah tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah. (Gal 5:19-21) Walaupun seorang pemfitnah mungkin saja licik dan pintar menipu, kejahatannya akan disingkapkan dalam jemaat. (Ams 26:20-26) Yesus menyingkapkan Yudas, si pemfitnah (Yoh 6:70), kepada para rasulnya dan kemudian menyuruh Yudas pergi dari kelompoknya. Apa yang kemudian terjadi menyebabkan kebinasaan Yudas.—Mat 26:20-25; Yoh 13:21-27; 17:12.
         Salah satu bentuk fitnah adalah cercaan; orang yang mempraktekkannya patut dikeluarkan dari sidang Kristen, sebab pencerca dikutuk oleh Alkitab sebagai orang yang tidak pantas hidup. (1Kor 5:11; 6:9, 10) Fitnah dan cercaan sering dikaitkan dengan pemberontakan melawan Allah atau melawan orang-orang yang telah ditetapkan dan dilantik dengan patut oleh Allah untuk mengatur sidang jemaat umat-Nya. Salah satu contohnya ialah dalam kasus Korah dan rekan-rekannya, yang mengucapkan kata-kata fitnah terhadap Musa dan Harun dalam pemberontakan mereka melawan pengaturan Allah. (Bil 16:1-3, 12-14) Yudas menarik perhatian kepada para pemberontak itu dan kesudahan mereka sewaktu ia memperingatkan orang Kristen terhadap perbuatan mencaci, menggerutu, mengeluh, dan mengatakan ”hal-hal yang muluk-muluk”.—Yud 10, 11, 14-16.
      Semua orang pernah mengalami dampak buruk dari gosip. Meskipun orang-orang yang membicarakan tidak merugikan secara langsung, tetapi hasil dari gosip selalu merusak kepercayaan dan menyakiti perasaan. Gosip dapat didefinisikan sebagai informasi tentang perilaku atau kehidupan pribadi orang lain, yang seringkali tanpa berdasarkan kebenaran yang sepenuhnya. Firman Tuhan memperingatkan kita untuk menjauh dari orang-orang yang bergosip dan menjaga kata-kata ketika kita berbicara tentang orang lain!

    Alkitab juga menggunakan kata fitnah yang berarti mengucapkan pernyataan palsu untuk merusak reputasi seseorang. Fitnah dapat menghancurkan pernikahan, pekerjaan, kekayaan, dan keluarga seseorang. Lidah memiliki kekuatan dan kita harus berhati-hati dengan cara kita menggunakan kata-kata. Alkitab mengatakan kata-kata apa yang harus kita ucapkan dan yang tidak seharusnya. Jika Anda sedang berjuang dengan gosip atau mengenal seseorang yang banyak bergosip, pelajari ayat-ayat Alkitab dan pilihlah untuk membantu menghentikan itu.

1. Efesus 4:29
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

2. Keluaran 23:1
Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar.
3. Yakobus 1:26
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

4. Yakobus 4:11
Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.

5. Amsal 10:18
Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal.

6. Amsal 16:28
Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.

7. Amsal 20:19
Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.

8. Mazmur 34:14
Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;

9. Mazmur 141:3
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

10. Amsal 18:6-7
Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan. Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.

Thursday 21 September 2017

20 JAWABAN TUHAN ATAS PERGUMULAN HIDUP

20 JAWABAN TUHAN ATAS PERGUMULAN HIDUP
gksbsjambi.blogspot.co.id

(1). Mengapa Saya Berkata “Saya Tidak Bisa” jika TUHAN Mengatakan di Alkitab bahwa Saya Bisa Melakukan Segala Sesuatu Di Dalam Dia Yang Memberi Kekuatan Kepada Saya?
"Segala Perkara Dapat Kutanggung Di Dalam Dia Yang Memberi Kekuatan Kepadaku." (Filipi 4;13)
(2). Mengapa Saya Merasa Kurang Jika Saya Tahu Bahwa Allah Akan Memenuhi Segala Keperluan Saya Menurut Kekayaan Dan KemuliaanNya Dalam Kristus Yesus?
"Allahku Akan Memenuhi Segala Keperluanmu Menurut Kekayaan Dan Kemuliaan-Nya Dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19)
(3). Mengapa Saya Harus Merasa Takut Jika Alkitab Berkata Bahwa Tuhan Tidak Memberi Saya Roh Ketakutan, Melainkan Roh Yang Membangkitkan Kekuatan, Kasih, Ketertiban?
"Sebab Allah Memberikan Kepada Kita Bukan Roh Ketakutan, Melainkan Roh Yang Membangkitkan Kekuatan, Kasih Dan Ketertiban." (2 Timotius 1:7)
(4). Mengapa Saya Harus Merasa Kurang Iman Jika Saya Tahu Bahwa Allah Telah Mengaruniakan Kepada Saya Ukuran Iman Tertentu?
"Berdasarkan Kasih Karunia Yang Dianugerahkan Kepadaku, Aku Berkata Kepada Setiap Orang Di Antara Kamu: Janganlah Kamu Memikirkan Hal-Hal Yang Lebih Tinggi Dari Pada Yang Patut Kamu Pikirkan, Tetapi Hendaklah Kamu Berpikir Begitu Rupa, Sehingga Kamu Menguasai Diri Menurut Ukuran Iman, Yang Dikaruniakan Allah Kepada Kamu Masing-Masing." (Roma 12:3)
(5). Mengapa Saya Menjadi Lemah Jika Alkitab Berkata Bahwa Allah Adalah Terang Dan Keselamatan Saya Dan Bahwa Saya Akan Tetap Kuat Dan Akan Bertindak?
"Dari Daud. TUHAN Adalah Terangku Dan Keselamatanku, Kepada Siapakah Aku Harus Takut? TUHAN Adalah Benteng Hidupku, Terhadap Siapakah Aku Harus Gemetar?" (Mazmur 27:1)
"Dan Orang-Orang Yang Berlaku Fasik Terhadap Perjanjian Akan Dibujuknya Sampai Murtad Dengan Kata-Kata Licin; Tetapi Umat Yang Mengenal Allahnya Akan Tetap Kuat Dan Akan Bertindak." (Daniel 11:32)
(6). Mengapa Saya Harus Membiarkan Iblis Menang Atas Hidup Saya Jika Roh Yang Ada Di Dalam Saya Lebih Besar Dari Pada Roh Yang Ada Di Dalam Dunia?
"Kamu Berasal Dari Allah, Anak-Anakku, Dan Kamu Telah Mengalahkan Nabi-Nabi Palsu Itu; Sebab Roh Yang Ada Di Dalam Kamu, Lebih Besar Dari Pada Roh Yang Ada Di Dalam Dunia." (1 Yohanes 4:4)
(7). Mengapa Saya Harus Pasrah Kalah Jika Alkitab Berkata Bahwa Allah Dalam Kristus Selalu Membawa Kita Di Jalan KemenanganNya?
"Tetapi Syukur Bagi Allah, Yang Dalam Kristus Selalu Membawa Kami Di Jalan Kemenangan-Nya. Dengan Perantaraan Kami Ia Menyebarkan Keharuman Pengenalan Akan Dia Di Mana-Mana." (2 Korintus 2:14)
(8). Mengapa Saya Harus Kekurangan Hikmat Jika Kristus Sendiri Telah Menjadi Hikmat Bagi Saya Dan Allah Akan Memberi Hikmat Jika Saya Minta PadaNya?
"Tetapi Oleh Dia Kamu Berada Dalam Kristus Yesus, Yang Oleh Allah Telah Menjadi Hikmat Bagi Kita. Ia Membenarkan Dan Menguduskan Dan Menebus Kita." (1 Kotinrut 1:30)
"Tetapi Apabila Di Antara Kamu Ada Yang Kekurangan Hikmat, Hendaklah Ia Memintakannya Kepada Allah, –Yang Memberikan Kepada Semua Orang Dengan Murah Hati Dan Dengan Tidak Membangkit-Bangkit–,Maka Hal Itu Akan Diberikan Kepadanya." (Yakobus 1:5)
(9). Mengapa Saya Harus Depresi Jika Saya Dapat Mengingat Bahwa Saya Dapat Berharap Pada Allah Yang Kasih SetiaNya Tidak Habis-HabisNya Setiap Pagi?
"Tetapi Hal-Hal Inilah Yang Kuperhatikan, Oleh Sebab Itu Aku Akan Berharap: Tak Berkesudahan Kasih Setia TUHAN, Tak Habis-Habisnya Rahmat-Nya, Selalu Baru Tiap Pagi; Besar Kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:21-23)
(10). Mengapa Saya Harus Kuatir, Resah, Dan Rewel Jika Saya Dapat Menyerahkan Segala Kekuatiran Saya Pada Tuhan Yang Memelihara Saya?
"Serahkanlah Segala Kekuatiranmu Kepada-Nya, Sebab Ia Yang Memelihara Kamu." (1 Petrus 5:7)
(11). Mengapa Saya Harus Selalu Hidup Dalam Beban Jika Saya Tahu Bahwa Di Mana Ada Roh Allah, Ada Kemerdekaan, Dan Kristus Telah Memerdekakan Kita?
"Sebab Tuhan Adalah Roh; Dan Di Mana Ada Roh Allah, Di Situ Ada Kemerdekaan." (2 Korintus 3:17)
"Supaya Kita Sungguh-Sungguh Merdeka, Kristus Telah Memerdekakan Kita. Karena Itu Berdirilah Teguh Dan Jangan Mau Lagi Dikenakan Kuk Perhambaan." (Galatis 5:1)
(12). Mengapa Saya Harus Merasa Terhukum Jika Alkitab Berkata Bahwa Saya Tidak Ada Lagi Di Bawah Penghukuman Sebab Saya Di Dalam Kristus?
"Demikianlah Sekarang Tidak Ada Penghukuman Bagi Mereka Yang Ada Di Dalam Kristus Yesus." (Roma 8:1)
(13). Mengapa Saya Harus Merasa Sendirian Jika Yesus Berkata Ia Akan Selalu Menyertai Saya, Tidak Akan Membiarkan Dan Tak Akan Meninggalkan Saya?
"Dan Ajarlah Mereka Melakukan Segala Sesuatu Yang Telah Kuperintahkan Kepadamu. Dan Ketahuilah, Aku Menyertai Kamu Senantiasa Sampai Kepada Akhir Zaman.” (Matius 28:20)
"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5)
(14). Mengapa Saya Harus Merasa Terkutuk Atau Merasa Saya Menjadi Korban Nasib Sial Jika Alkitab Berkata Bahwa Kristus Telah Menebus Kita Dari Kutuk Hukum Taurat Sehingga Oleh Iman Kita Menerima Roh Yang Telah Dijanjikan Itu?
"Kristus Telah Menebus Kita Dari Kutuk Hukum Taurat Dengan Jalan Menjadi Kutuk Karena Kita, Sebab Ada Tertulis: “Terkutuklah Orang Yang Digantung Pada Kayu Salib!” (Galatis 3:13-14)
(15). Mengapa Saya Harus Merasa Tidak Puas Dalam Hidup Ini Jika Saya,Seperti Paulus, Bisa Belajar Untuk Menjadi Puas Dalam Segala Keadaan?
"Kukatakan Ini Bukanlah Karena Kekurangan, Sebab Aku Telah Belajar Mencukupkan Diri Dalam Segala Keadaan." (Filipi 4:11)
16. Mengapa Saya Harus Merasa Tidak Layak Jika Kristus Telah Dibuat Menjadi Dosa Karena Kita, Supaya Di Dalam Dia Kita Dibenarkan Oleh Allah?
"Dia Yang Tidak Mengenal Dosa Telah Dibuat-Nya Menjadi Dosa Karena Kita, Supaya Dalam Dia Kita Dibenarkan Oleh Allah." (2 Korintus 5:21)
(17). Mengapa Saya Merasa Takut Disiksa Orang Jika Saya Tahu Bahwa Jika Allah Di Pihak Saya Tidak Ada Yang Akan Melawan Saya?
"Sebab Itu Apakah Yang Akan Kita Katakan Tentang Semuanya Itu? Jika Allah Di Pihak Kita, Siapakah Yang Akan Melawan Kita?" (Roma 8:31)
(18). Mengapa Saya Harus Bingung Jika Allah Adalah Raja Damai Dan Ia Memberi Saya Pengetahuan Melalui RohNya Yang Diam Di Dalam Kita?
Sebab Allah Tidak Menghendaki Kekacauan, Tetapi Damai Sejahtera." (1 Korintus 14:33)
"Kita Tidak Menerima Roh Dunia, Tetapi Roh Yang Berasal Dari Allah, Supaya Kita Tahu, Apa Yang Dikaruniakan Allah Kepada Kita." (1 Korintus 2:12)
(19). Mengapa Saya Harus Terus-Menerus Gagal Dan Jatuh Jika Alkitab Berkata Bahwa Sebagai Anak Allah Saya Lebih Daripada Orang-Orang Yang Menang Dalam Segala Hal, Oleh Dia Yang Telah Mengasihi Saya?
"Tetapi Dalam Semuanya Itu Kita Lebih Dari Pada Orang-Orang Yang Menang, Oleh Dia Yang Telah Mengasihi Kita." (Roma 8:37)
(20). Mengapa Saya Harus Membiarkan Tekanan Hidup Mengganggu Saya Jika Saya Dapat Punya Keberanian Karena Tahu Tuhan Yesus Telah Menang Atas Dunia Dan Penderitaan?
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yohanes 16:33)
”Diamlah Dan Ketahuilah, Bahwa Akulah Allah !“ (Mazmur 46:11a)
TUHAN Semesta Alam 

Thursday 14 September 2017

Tata Ibadah HPII / HPKD





TATA IBADAH


HARI PEKABARAN INJIL INDONESIA & 
HARI PERJAMUAN KUDUS se-DUNIA
(HPII/HPKD)


Minggu, 01 Oktober 2017
Menggunakan Tata Ibadah
Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL)


Tema:
“MEWUJUDAKN KEADILAN MELALUI SIKAP BERBAGI”
(Ulangan 16:1-20)
   
                                   


PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDNESIA
Jl. Salemba Raya No. 10 Jakarta 10430 Telp. 021 – 31504455/3908119-20
Fax: 021 – 3150457 email: pgi@bit.net.id


KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera dalam Kasih Yesus Kristus!
Gereja-gereja di seluruh dunia setiap minggu pertama bulan Oktober melakukan Perjamuan Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam Yesus Kristus. Ia telah mati disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Karena itu, kita harus mewartakan kepada orang lain, agar dunia percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Juruselamat Dunia

Indonesia melaksanakan Hari Perjamuan Kudus se-Dunia bersamaan dengan Hari Pekabaran Injil  Indonesia. Tema HPII dan HPKD 2017 adalah ”Mewujudkan Keadilan Melalui Sikap Berbagi” (Ulangan 16:1-20)

Perayaan ibadah HPII dan HPKD 2017 ini memakai Tata Ibadah Perjamuan Kudus dari Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL), dengan alamat kantor Sinode Jalan Veteran No.83 Palopo 91923, Sulawesi Selatan. Kotak Pos :118.

Pada kebaktian HPII dan HPKD tahun ini, kami memohon dukungan doa dan kerjasama Gereja-gereja Anggota PGI untuk dapat ikut berperan dalam menunjang program Pekabaran Injil di Indonesia melalui Bidang Koinonia PGI. Jika gereja setempat tergerak untuk membantu kami dalam hal dana, dapat dilakukan dengan menjalankan pundi persembahan ekstra pada Kebaktian HPII dan HPKD 2017, dan diteruskan ke:

Rek. PGI, c.q Bidang Koinonia PGI:
1.   Atas nama PGI,                                  2.   Atas nama PGI
      No. 0230.01.000448.30.6                         No. 342.301.2001
      BRI Cab. Jakarta Cut Mutiah                   BCA Cabang Matraman
      Jl. Cut Mutiah No.12,                               Jl. Matraman Raya, 
      Jakarta Pusat.                                            Jakarta Pusat                

Atas segala bentuk dukungan dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih. Selamat merayakan HPII dan HPKD 2017. Kiranya Yesus Kristus, Kepala Gereja, semakin memberkati pelayanan kita semua.

Jakarta, 4 September 2017
Teriring Salam dan Doa,


Pdt. Sri Yuliana, M.Th.
Sekretaris Eksekutif Bidang KPG PGI


PENJELASAN  PENGGUNAAN  TATA  IBADAH  HPII & HPKD
Minggu, 01 Oktober 2017

Nyanyian dalam tata ibadah ini dapat diganti (disesuaikan) dengan nyanyian jemaat setempat.
Penempatan Paduan Suara (Vokal Group) dan Warta Jemaat ditempatkan menurut  kebiasaan masing-masing jemaat.
Pada Pelayanan Perjamuan Kudus (pembagian roti dan anggur) dapat disesuaikan dengan kebiasaan gereja setempat. 
Tema Ibadah HPII dan HPKD tahun ini sekaligus tema khotbah, adalah “MEWUJUDKAN KEADILAN MELALUI SIKAP BERBAGI”. Berikut ini bahan pemikiran untuk Pelayan Firman:


TEMA:
“MEWUJUDKAN KEADILAN MELALUI SIKAP BERBAGI”

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
Bacaan yang diambil sebagai Tema HPII/HPKD 2017 ini adalah dari Ulangan 16:1-20. Nats: “Keadilan dan semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar” (ayat 20a). Nats ini juga merupakan ayat yang digunakan sebagai tema Pekan Doa Bagi Kesatuan Umat Kristiani yang diadakan setiap tahunnya oleh Dewan Gereja-gereja Sedunia dan Vatikan. Di mana pada tahun 2019 mendatang Pekan Doa Bagi Kesatuan Umat Kristiani akan mengangkat konteks gereja-gereja di Indonesia. 

Pergumulan yang dihadapi oleh Gereja-gereja di Indonesia saat ini, antara lain sangat erat hubungannya dengan persoalan: kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, radikalisme, intoleransi dan diskriminasi terhadap kelompokkelompok tertentu. Situasi ini disebabkan oleh banyak hal, tetapi terutama disebabkan oleh pemerintahan yang kurang bersih dan jujur. Mungkin sulit dipercaya – kalau tidak bisa dibilang mengejutkan – bahwa sekarang ini sulit sekali bagi kita menemukan aparat pemerintahan yang jujur, bersih serta idealis.  Dalam situasi seperti ini, banyak orang beranggapan dan percaya bahwa para pemimpin negeri ini bukanlah para pemimpin yang terbaik yang bisa kita harapkan berdasarkan catatan sejarah dan pengalaman di masa lalu.  Sejarah panjang kolonialisme serta pemerintahan “terpimpin” di masa lalu memberikan pengaruh yang dominan situasi saat ini. Ketika orang-orang diperhadapkan pada situasi untuk bisa mengatasi persoalan-persoalannya sendiri, maka mereka berpaling kepada lembaga-lembaga agama sebagai sebuah upaya bertahan hidup. Dari bidang pendidikan ke layanan kesehatan, dari kehidupan rumah tangga hingga persoalan-persoalan ekonomi, masyarakat masih bergantung pada kearifan lokal dan nilai-nilai yang dikembangkan melalui budaya yang seringkali dikoordinasikan oleh lembaga-lembaga agama. Oleh karena itu, agama memainkan peran yang penting di Indonesia baik sebagai sebuah sistem pendukung, sekalipun perlu diakui juga sebagai potensi perpecahan. Perbedaan yang ditimbulkan oleh agama, bertabrakan juga dengan sentimen etnis dan perbedaan strata sosial, yang dalam hal ini perbedaan kaya miskin serta perbedaan etnik kemudian berkembang  menjadi  menjadi sentimen agama.

Sebagai umat percaya kita perlu berdoa demi keadilan dan tanggung jawab untuk menjalankan keadilan. Sebagaimana tertulis dalam Ulangan 16: 1-20 dan disampaikan dengan tajam oleh penulisnya yang masih relevan untuk situasi dan kebutuhan yang kita hadapi saat ini. Perikop ini dipercaya sebagai bagian dari khotbah Musa yang terakhir kepada bangsa Israel untuk memperbarui kesetiaan dan komitmen meraka kepada Hukum Taurat yang telah diberikan kepada mereka. Disampaikan dalam konteks “memberi” dalam rangka Paska sebagai sebuah perayaan sukacita kepada semua orang tanpa memandang latar belakang mereka. “Haruslah engkau bersuka cita pada hari rayamu itu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi, orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu” *Ulangan 16:14]. Situasi ideal ini hanya akan terjadi apabila kesejahteraan dan keadilan sosial bagi semua orang terwujud yang dilambangkan dengan Paska. Secara khusus menurut Ulangan 16: 18-20, kewajiban ini diberikan kepada bangsa Israel bukan hanya menyangkut kehidupan keagamaan [religiositas], tetapi juga sebagai praktik kehidupan dalam struktur sosial yang adil dan jujur. Dalam kerangka umat dapat merasakan kebaikan TUHAN, keadilan harus ditegakan [Mazmur 85: 8-13]. Hakim harus dapat memberikan keputusan yang adil, tidak berpihak dan tidak menerima suap, seperti kata pepatah, “Suap membutakan mata orang bijaksana dan menumbangkan mereka yang benar”. Tidak ada damai tanpa keadilan.  

Kiranya melalui Ibadah dalam rangka memperingati Hari Pekabaran Injil di Indonesia dan Hari Perjamuan Kudus Sedunia (HPII/HPKD) semua umat Kristiani di Indonesia dan seluruh dunia hidup dalam damai dan menjadi bagian dari umat Tuhan yang menempatkan kita di tengah bangsa ini untuk mewujudkan keadilan. Gereja-gereja harus menyampaikan suara kenabiannya melalui pemberitaan Injil kepada para pemimpin umat, khususnya yang kini banyak terlibat dalam ketidakadilan dan tindak korupsi. Juga kepada warga masyarakat yang menjadi korban ketidakadilan, supaya mereka dapat merasakan anugerah Allah sebagaimana kita merasakannya. Anugerah Allah kepada semua orang hanya dapat dirasakan secara adil jika kita mau mengembangkan sikap BERBAGI. Berbagi dalam dan melalui semua aspek kehidupan kepada sesama, tidak serakah dan berani berkata CUKUP, menyampaikan kesatuan kepada mereka yang mengasihi dunia ini dalam Kristus dan untuk mempersembahkan hidupnya sebagai penggenapan kehidupan seluruh ciptaan.  

Damai Allah beserta kita. Amin.









  TATA IBADAH 
HARI PEKABARAN INJIL INDONESIA DAN 
HARI PERJAMUAN KUDUS se-DUNIA
(HPII DAN HPKD)
 1. NYANYIAN PENGANTAR  PKJ. 13 : 1 , 2           (Berdiri)
 
 
  2. VOTUM  DAN  SALAM        

     PF   : Pertolongan kepada kita datangnya dari Tuhan yang  menciptakan langit dan bumi dan yang tidak  meninggalkan ciptaan tangan-Nya.      
            Kasih Karunis dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai       saudara sekalian. Amin.

 3. MENYANYI  PKJ. 219 : 1 , 2         



                               
4. DOA PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH ( Duduk )
   Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan Allah kita dan               mengaku dosa kita kepada-Nya. Kita berdoa : ……………….   
     (Sesudah berdoa, baca   Yesaya 1 : 18; Kolose 1 : 13-14, )

5.  MENYANYI  KJ. 40 : 1 , 2




 6.  SEPULUH HUKUM  (Berdiri)
7.  MENYANYI  KJ. 280 : 1 – 3 




 8.  DOA PEMBACAAN ALKITAB                   (Duduk)
9.  PEMBACAAN  ALKITAB         
10. MENYANYI  KJ. 53 : 1 



11. KHOTBAH
12.   PERJAMUAN KUDUS
AKTA PERJAMUAN KUDUS
Saudara-saudara sidang jemaat yang dikasihi Tuhan.
 Dengarkanlah arti perjamuan kudus. Tuhan Yesus bersabda : “perbuatlah demikian menjadi peringatan akan Aku”. Tuhan Yesus Juruselamat kita yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama telah datang ke dunia ini sehingga mati di kayu salib mengganti kita. Ia telah menanggung sengsara, itulah sebabnya dengan berdukacita Ia berdoa kepada Bapa-Nya :    “Ya Bapaku jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Mat. 26 :39) Ia harus minum habis isi cawan itu. Ia telah diikat supaya menguraikan kita. Ia dihukum mati supaya kita yang berdosa dibenarkan dihadapan Allah. Ia telah disalib, supaya dihapuskan surat dosa kita. Ia telah menanggung segala kutuk kita pada kayu salib, supaya Ia menganugerahi kita berkat-Nya. Ia telah menyaringkan suara-Nya, “ Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”, supaya kita diterima oleh Allah dan sekali-kali tidak ditinggalkannya kita. Ia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya dalam kematian-Nya di kayu salib, waktu Ia bersabda: “Sudah genap”. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dengan nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan”, bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp. 2 : 11-19)
 Setiap kali kita makan roti dan minum anggur dalam Perjamuan Kudus, kita menerima itu selaku tanda dan materai dari pengasihan dan kesetian-Nya kepada kita. Demikianlah Perjamuan Kudus berarti bahwa Tuhan kita Yesus Kristus oleh kurban-Nya yang sempurna dan sekali saja bagi sekalian, telah membebaskan kita dari sumber segala kesusahan, yaitu dosa. Suatu Perjanjian Baru diadakan-Nya dengan kita dan Roh-Nya yang menghidupkan itu dikaruniakan-Nya kepada kita, supaya kita dapat hidup dengan Dia dalam suatu persekutuan yang benar. Demikian juga Ia mempersekutukan kita seorang dengan yang lain dalam kasih yang benar yang patut kita tunjukkan dalam perkataan dan perbuatan.
Saudara-saudara Jemaat, marilah kita berdoa :
 “Ya Allah, yang Mahamurah, Bapa kami dalam Yesus Kristus. Kami mohon kepada-Mu supaya dalam perjamuan kudus ini Engkau bekerja oleh Roh-Mu dalam hati kami, supaya dengan penuh kepercayaan yang dikaruniakan kepada kami, kami menyerahkan diri kepada anak-Mu Yesus Kristus. Kenyangkanlah   dan segarkanlah hati kami yang menanggung dosa dengan Roti Kehidupan, yaitu Yesus Kristus.  Kuatkanlah  kami, supaya kami tidak lagi hidup dalam dosa, melainkan Kristus hidup di dalam kami dan kami di dalam Dia. Berikanlah kami keteguhan iman bahwa Engkaulah Bapa yang Rahmani yang tidak berbuat kepada kami menurut dosa kami. Karuniakanlah kepada kami anugerah, supaya kami mendapat penghiburan  dalam memikul salib dan menyangkal diri, dalam mengaku penebus kami, dalam memandang kepada-Mu dalam suka maupun duka, dalam menanti Tuhan kami dari sorga yang akan menyambut kami untuk kehidupan yang kekal. Amin.

Marilah kita menyanyi dari KJ 368:1,3
(Sementara itu, pelayan turun dari mimbar untuk mempersiapkan meja perjamuan Kudus) 


 Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
 Roti dan anggur yang kita lihat ini hendaklah kita terima sebagai tanda dan materai dari pengorbanan dan persekutuan dengan Kristus. Supaya kita dipelihara dengan roti sorgawi, yakni Yesus Kristus. Janganlah hati kita melekat pada roti dan anggur yang kelihatan ini, melainkan dengan iman kita mengangkat hati kepada Yesus Kristus, Tuhan kita.

 JEMPUTAN
Saudara - saudaraku, marilah sebab meja Perjamuan Tuhan sudah sedia.
( Sementara memecahkan roti, pelayan mengucapkan ) :

“ Roti yang dipecah-pecahkan ini adalah tanda persekutuan kita dengan tubuh Kristus, Ambilah ….(setelah semua sudah mendapat roti, pelayan berkata: Makanlah, Tuhan Yesus bersabda : Inilah TubuhKu yang diserahkan karena kamu, perbuatlah demikian menjadi peringatan akan Aku).



 ( Sementara mengangkat cawan minuman, pelayan mengucapkan ) :
“ Cawan minuman yang atasnya kita mengucap syukur ini adalah tanda persekutuan kita dengan darah Kristus Tuhan kita, Ambilah…..(Setelah semua sudah mendapat anggur, pelayan berkata : Minumlah kamu sekalian dari cawan ini, Tuhan Yesus bersabda : Inilah darah-Ku, yaitu darah Perjanjian Baru yang ditumpahkan karena orang banyak, sebagai jalan keampunan dosa).

(Selesai minum, Pelayan membaca bagian dari Alkitab yang sesuai dengan
Perjamuan Kudus pada setiap meja atau menyanyi dari Mzm/Ny.Rohani/KJ/PKJ. Kemudian memberikan kesempatan peserta Perjamuan Kudus untuk berdoa masing-masing, dan kemudian mempersilahkan mereka kembali ke tempat semula. Setelah Pelayanan Perjamuan Selesai, Pelayan kembali ke mimbar).

13. UCAPAN SYUKUR
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
 Karena Tuhan sudah menguatkan dan menyegarkan jiwa kita, marilah kita sekarang memuji nama Tuhan dan mengucapkan syukur kepada-Nya serta masing-masing berkata dalam hati : “ Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku. Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya. Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu. Dia yang menebus hidupmu dari lubang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat. Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabardan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut dan tidak untuk selamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa-dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia. Sejauh Timur dari Barat, demikian dijauhkan-Nya dari kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang  kepada anakanaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

14.  MENYANYI  KJ. 393  :  1 – 3( Persembahan )



 
15.  DOA  PERSEMBAHAN
         DAN  DOA  BAPA  KAMI


16.  MENYANYI  KJ.  314 ; 1 , 4 


17.  DOA  SYAFAAT 
18.  MENYANYI  PKJ.  183  :  1 , 2                  (Berdiri)


 
19.  PENGAKUAN  IMAN  RASULI        
20.  BERKAT

PF        Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau 
            Tuhan Menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau   kasih karunia;
            Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera

P+J  Amin.....amin.... amin....

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.