Seorang tokoh politik serta diplomat Amerika abad ke-19, Charles
Francis Adams, punya buku harian. Suatu saat, di buku itu ia
menulis: "Hari ini saya memancing dengan anak laki-laki saya satu
hari terbuang percuma." Ternyata, putranya, Brook Adams, juga
memiliki buku harian. Dan, pada hari yang sama tersebut, Brook Adams
menulis: "Pergi memancing dengan Ayah ini sungguh hari paling
menyenangkan di hidupku!" Perbedaan pandangan terhadap satu
pengalaman yang sama. Yang satu merasa membuang waktu, yang lain
merasa sang ayah memberi investasi waktu yang berharga baginya.
Beda cara pandang seperti ini mungkin kerap terjadi. Kita merasa
membuang waktu saat "hanya" bermain berbincang dengan anak-anak.
Padahal bagi mereka, itulah tabungan emosi dan kepercayaan yang
mereka dapat dari kebersamaan dengan orangtua. Dan, inilah keadilan
Tuhan; kasih itu dapat dinyatakan dengan sesuatu yang dapat
dilakukan tiap orangtua: investasi waktu yang tak menuntut kita
untuk selalu keluar uang. Anak-anak hanya perlu kita ada bersama
mereka, punya waktu mendengar mereka, punya kesempatan menyentuh
mereka dengan kasih nan menenteramkan.
Salomo adalah salah satu tokoh Alkitab yang tercatat karena
kebijaksanaan, kemasyhuran, kesuksesannya. Namun, siapakah pribadi
di balik keberhasilannya itu? Betulkah ia menyebut-nyebut ayahnya
yang berperan mendidik dan menasihatinya? Bacaan hari ini
menunjukkan hal itu. Daud, ayah Salomo, memberi waktu yang ia punya
untuk mengarahkan putranya agar hidup di jalan Tuhan. Dan, kita
telah melihat hasilnya. Maka, sesibuk-sibuknya kita sebagai
orangtua, mari prioritaskan selalu waktu untuk anak --AW
ANAK YANG MENCAPAI KEBERHASILAN DI HIDUPNYA
DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG PUNYA WAKTU UNTUKNYA
Amsal 4:1-6
0 comments:
Post a Comment