Tuesday, 29 April 2014

TUKANG KAYU



Seorang kakek adalah sorang tukang kayu, suatu hari ia membuat beberapa peti kayu untuk gerejanya. Peti peti tersebut kemudian diisi pakaian yang dikumpulkan jemaat untuk dikirim ke panti asuhan di Cina. Dalam perjalanan pulang kerumah, kakek merogoh kantong baju untuk mengambil kacamatanya, namun kacamatanya tidak ada. Kakek baru menyadari, kemungkinan kacamatanya jatuh ke salah satu peti ketika ia sedang menutup peti-peti kayu tadi. Kakek itu sangat sedih sekali, karena ia baru saja membeli kacamata tersebut dengan harga   $20. Untuk membeliu kacamata lagi sangatlah berat dan tidak mungkin karena kakek itu masih membiayai 6 anaknya . dalam keadaan frustasi kakek ini berkata “Ini tidak adil, Tuhan. Saya sudah memberikan waktu dan uang saya untuk pekerjaanMu, tetapi seperti ini hasilnya.”
Beberapa bulan kemudian, pimpinan panti asuhan yang juga adalah seorang misionaris di Cina datang mengunjungi gereja – gereja yang sudah memberi  bantuan panti asuhannya di Cina.  D isuatu hari  minggu, misionaris itu berbicara di sebuah gereja kecil  dimana kakek tersebut berjemaat. Misionaris itu berterimakasih atas bantuannya yang sudah mereka terima. “ Tetapi yang paling penting, saya harus berterima kasih untuk sebuah kacamata yang kalian kirimkan. Kalian tahu, komunis menggeledah panti asuhan kami dan menghancurkan semua prabotan dan barang-barang yang ada termasuk kacamata saya. Setiap hari kepala saya pusing dan tidak dapat melihat dengan jelas tanpa kacamata. Bersama rekan sepelayanan kami membawa masalah itu dalam doa, kemudian peti-peti kalian tiba. Ketika dibongkar kami menemukan sebuah kacamata di balik selimut”.  Lama misionaris itu berhenti dan tidak sanggup melanjutkan kata-katanya. “ Setelah mencoba, ternyata kacamata tersebut pas dan cocok dengan mata saya, trimakasih untuk hal itu,”  sambungnya lagi.
Jemaat yang mendengarkan bersukacita atas keajaiban tersebut, tetapi sang misionaris masih menyimpan pertanyaan dalam hati, karena daftar barang yang dikirimkan tidak tercantum kacamata, dan dia merasakan keajaiban Tuhan yang sudah menolongnya. Sementara itu, seorang pria yang tak lain adalah kakek tersebut duduk dibangku belakang dengan air mata yang mengalir. Kakek tersebut baru menyadari bahwa Tuhan dengan cara yang ajaib dan menakjubkan telah memakainya untuk menolong orang lain.
Ada saat  – saat dimana kita lebih gampang protes dan menyalahkan Tuhan dan merasa sayang diri, dari pada bersyukur untuk kejadian yang tidak kita inginkan. Terkadang kita tidak menyadari bahwa Tuhan sedang memakai kita untuk memberkati  orang lain, melalui cara yang tidak kita pahami. Di sisi lain, cerita ini juga mengingatkan kita akan kasih dan pemeliharaan Tuhan yang sanggup memenuhi kebutuhan kita.
Jika saat ini kita sedang bergumul dengan kebutuhan hidup, prcayalah janji Tuhan. Filipi 4:19 “ Allahku akan memenuhi segala keprluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus. “

  . . . . . . . . BERSYUKURLAH  SENANTIASA UNTUK SETIAP KEJADIAN, KARENA MUNGKIN SAJA TUHAN SEDANG BEKRJA DIBALIK SEMUA I TU . . . . .. . . . . .

Berkah Dalem Gusti Yesus.

Share this:

0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan