Saturday, 14 October 2017

LAMBE TURAH ( GOSIP DAN FITNAH)

          Fitnah adalah perkataan yang merusak reputasi, umumnya disertai niat jahat, baik secara lisan atau tertulis. Gosip adalah percakapan atau obrolan pribadi yang kosong; kabar angin yang tidak berdasar.
FITNAH;GOSIP
Fitnah
Tidak semua gosip itu buruk atau merugikan, walaupun bisa saja demikian. Kadang-kadang yang dipercakapkan adalah hal-hal baik tentang seseorang atau beberapa orang, atau bisa juga mengenai hal-hal sepele atau yang tidak menimbulkan sakit hati tentang orang lain, karena adanya minat pribadi. Namun, gosip dapat dengan mudah beralih menjadi percakapan yang menyakitkan atau menimbulkan problem, sebab gosip adalah percakapan kosong. Alkitab memperingatkan kita terhadap kata-kata kosong, dengan menunjukkan bahwa lidah sulit dijinakkan dan bahwa lidah ”merupakan suatu dunia ketidakadilbenaran di antara anggota-anggota tubuh kita, karena ia menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan”. Daya hancurnya semakin ditandaskan seraya sang penulis Alkitab melanjutkan, ”dan ia dinyalakan oleh Gehena”. (Yak 3:6) Bahayanya percakapan kosong yang sembarangan sering ditandaskan. Tutur kata semacam itu dikaitkan dengan kebebalan atau kebodohan (Ams 15:2); hal itu adalah jerat dan dapat mendatangkan kebinasaan atas orang yang mengucapkannya. (Ams 13:3; 18:7) ”Dalam banyaknya kata-kata, pelanggaran tidak akan kurang,” kata sebuah peribahasa, yang menasihatkan bahwa menahan bibir merupakan tindakan yang bijaksana. (Ams 10:19) ”Ia yang menjaga mulutnya dan lidahnya menjaga jiwanya terhadap kesusahan” adalah peringatan agar tidak melakukan percakapan yang tidak dipikir, yang sembarangan, atau kosong.—Ams 21:23.
”Sebab dari kelimpahan hatilah mulut berbicara,” kata Yesus Kristus. (Mat 12:34) Oleh karena itu, apa yang biasanya dibicarakan menunjukkan apa yang ada dalam hati. Alkitab mendesak kita untuk menjaga hati dan untuk berpikir serta berbicara tentang hal-hal yang benar, serius, adil-benar, murni, membangkitkan perasaan kasih, patut dibicarakan, bajik, dan patut dipuji. (Ams 4:23; Flp 4:8) Yesus Kristus mengatakan, ”Apa yang keluar dari mulut, itulah yang mencemarkan orang,” dan ia selanjutnya menyebutkan ”pikiran yang fasik” dan ”kesaksian palsu” di antara hal-hal yang keluar dari mulut tetapi yang sebenarnya keluar dari hati.—Mat 15:11, 19.
            Gosip dapat mengarah kepada fitnah, yang mendatangkan bencana bagi si pemfitnah. Hikmat di balik kata-kata di Pengkhotbah 10:12-14 sangat nyata, ”Bibir orang bebal menelan habis dirinya. Permulaan dari perkataan mulutnya adalah kebodohan, dan akhir dari mulutnya adalah kegilaan yang menyebabkan malapetaka. Dan orang bodoh banyak bicaranya.”
Gosip adalah percakapan yang menyingkapkan sesuatu berkenaan dengan perbuatan dan urusan orang lain. Gosip bisa merupakan kabar angin yang tidak berdasar, bahkan dusta, dan meskipun si penggosip mungkin tidak mengetahui ketidakbenaran kabar angin itu, ia tetap menyebarkannya, sehingga ia pun bertanggung jawab atas tersebarnya suatu dusta. Bisa jadi, yang dibicarakan si penggosip adalah kesalahan dan kekeliruan seseorang. Namun, sekalipun hal-hal yang dikatakan itu benar, si penggosip tetap bersalah dan hal itu menunjukkan kurangnya kasih. Sebuah peribahasa mengatakan, ”Orang yang menutupi pelanggaran mengupayakan kasih, dan ia yang terus berbicara tentang suatu persoalan memisahkan orang-orang yang mengenal baik satu sama lain.”—Ams 17:9.
       Rasul Paulus memberikan nasihat tegas kepada Timotius, sang pengawas, tentang tingkah laku para janda muda yang tidak mengurus rumah tangga dan yang tidak menyibukkan diri dalam pekerjaan melayani orang lain. Ia mengatakan, ”Mereka juga menjadi terbiasa untuk tidak mempunyai kesibukan, berkeluyuran ke rumah-rumah; ya, bukan hanya tidak mempunyai kesibukan, tetapi juga suka bergosip dan mencampuri urusan orang lain, membicarakan hal-hal yang tidak sepatutnya mereka bicarakan.” (1Tim 5:13) Perbuatan tersebut merupakan tingkah laku yang tidak tertib. Rasul yang sama berbicara tentang beberapa orang di sidang Tesalonika yang ”berjalan dengan tidak tertib, dengan tidak bekerja tetapi mencampuri apa yang bukan urusan mereka”. (2Tes 3:11) Rasul Petrus mengelompokkan ”orang yang suka mencampuri urusan orang lain” bersama orang-orang yang sangat jahat—pembunuh, pencuri, dan pelaku kejahatan.—1Ptr 4:15.
        Di pihak lain, bukanlah gosip atau fitnah dan tidaklah salah untuk melaporkan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sidang kepada orang-orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengawasi serta memperbaiki masalah. Fakta ini ditunjukkan dalam catatan Alkitab tentang sidang Kristen di Korintus kuno. Di sidang itu pertikaian dan pemberian hormat yang berlebihan kepada manusia telah menimbulkan sikap sektarian, yang merusak persatuan sidang. Beberapa orang dari keluarga Khloe, yang menyadari hal itu dan prihatin akan kesejahteraan rohani sidang, mengemukakan fakta tersebut kepada rasul Paulus yang sedang tidak berada di Korintus, sehingga sang rasul bertindak cepat, menulis nasihat korektif kepada sidang itu dari Efesus.—1Kor 1:11.

Apa perbedaan antara gosip dan fitnah?

          Dalam beberapa kasus, gosip tidak begitu berbahaya (meskipun bisa saja menjadi atau mengarah kepada fitnah), tetapi fitnah selalu merugikan dan selalu mengakibatkan sakit hati dan pertengkaran. Fitnah bisa diucapkan dengan atau tanpa motif jahat. Apa pun kasusnya, si pemfitnah menempatkan dirinya pada kedudukan yang buruk di hadapan Allah, sebab perbuatan ”menimbulkan pertengkaran di antara saudara-saudara” termasuk di antara hal-hal yang Allah benci. (Ams 6:16-19) Kata Yunani untuk ”pemfitnah” atau ”penuduh” adalah di•aʹbo•los. Dalam Alkitab, kata itu juga digunakan sebagai gelar bagi Setan ”si Iblis”, pemfitnah utama Allah (Yoh 8:44; Pny 12:9, 10; Kej 3:2-5), sehingga nyatalah sumber tuduhan yang merusak reputasi tersebut.
Fitnah merupakan batu sandungan bagi orang lain, khususnya bagi korban fitnah itu. Hukum yang Allah berikan kepada Israel memerintahkan, ”Jangan pergi berkeliling di antara bangsamu untuk memfitnah. Jangan bangkit menentang darah sesamamu.” (Im 19:16) Di ayat ini, seriusnya fitnah ditandaskan dengan menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, tuduhan palsu dapat benar-benar menyebabkan hukuman mati. Para saksi palsu telah sering digunakan untuk menyebabkan kematian orang-orang yang tidak bersalah.—1Raj 21:8-13; Mat 26:59, 60.
   Ada hal-hal yang konfidensial, tetapi seorang pemfitnah senang menyingkapkannya kepada orang-orang yang tidak berhak tahu. (Ams 11:13) Si pemfitnah mendapatkan kesenangan dengan mengungkapkan hal-hal yang menimbulkan sensasi. Orang yang mendengarkan fitnah juga bersalah dan merugikan dirinya sendiri. (Ams 20:19; 26:22) Orang dapat menjauhi teman-temannya karena pernyataan tertentu yang merusak reputasi mereka yang dilontarkan seorang pemfitnah, dan berkembanglah permusuhan dan perpecahan.—Ams 16:28.
Alkitab menubuatkan bahwa kehadiran para pemfitnah akan tampak sangat jelas sebagai salah satu ciri ”hari-hari terakhir”. (2Tim 3:1-3) Jika ada orang-orang seperti itu, pria ataupun wanita, di antara umat Allah, mereka harus ditegur dan dikoreksi oleh orang-orang yang bertanggung jawab dalam sidang Kristen. (1Tim 3:11; Tit 2:1-5; 3Yoh 9, 10) Fitnah, karena menimbulkan pertengkaran (Ams 16:28), menghasilkan beberapa ”perbuatan daging” (misalnya kebencian, pertengkaran, dan perpecahan) yang akan menyebabkan si pemfitnah dan orang lain yang ia arahkan kepada perbuatan salah tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah. (Gal 5:19-21) Walaupun seorang pemfitnah mungkin saja licik dan pintar menipu, kejahatannya akan disingkapkan dalam jemaat. (Ams 26:20-26) Yesus menyingkapkan Yudas, si pemfitnah (Yoh 6:70), kepada para rasulnya dan kemudian menyuruh Yudas pergi dari kelompoknya. Apa yang kemudian terjadi menyebabkan kebinasaan Yudas.—Mat 26:20-25; Yoh 13:21-27; 17:12.
         Salah satu bentuk fitnah adalah cercaan; orang yang mempraktekkannya patut dikeluarkan dari sidang Kristen, sebab pencerca dikutuk oleh Alkitab sebagai orang yang tidak pantas hidup. (1Kor 5:11; 6:9, 10) Fitnah dan cercaan sering dikaitkan dengan pemberontakan melawan Allah atau melawan orang-orang yang telah ditetapkan dan dilantik dengan patut oleh Allah untuk mengatur sidang jemaat umat-Nya. Salah satu contohnya ialah dalam kasus Korah dan rekan-rekannya, yang mengucapkan kata-kata fitnah terhadap Musa dan Harun dalam pemberontakan mereka melawan pengaturan Allah. (Bil 16:1-3, 12-14) Yudas menarik perhatian kepada para pemberontak itu dan kesudahan mereka sewaktu ia memperingatkan orang Kristen terhadap perbuatan mencaci, menggerutu, mengeluh, dan mengatakan ”hal-hal yang muluk-muluk”.—Yud 10, 11, 14-16.
      Semua orang pernah mengalami dampak buruk dari gosip. Meskipun orang-orang yang membicarakan tidak merugikan secara langsung, tetapi hasil dari gosip selalu merusak kepercayaan dan menyakiti perasaan. Gosip dapat didefinisikan sebagai informasi tentang perilaku atau kehidupan pribadi orang lain, yang seringkali tanpa berdasarkan kebenaran yang sepenuhnya. Firman Tuhan memperingatkan kita untuk menjauh dari orang-orang yang bergosip dan menjaga kata-kata ketika kita berbicara tentang orang lain!

    Alkitab juga menggunakan kata fitnah yang berarti mengucapkan pernyataan palsu untuk merusak reputasi seseorang. Fitnah dapat menghancurkan pernikahan, pekerjaan, kekayaan, dan keluarga seseorang. Lidah memiliki kekuatan dan kita harus berhati-hati dengan cara kita menggunakan kata-kata. Alkitab mengatakan kata-kata apa yang harus kita ucapkan dan yang tidak seharusnya. Jika Anda sedang berjuang dengan gosip atau mengenal seseorang yang banyak bergosip, pelajari ayat-ayat Alkitab dan pilihlah untuk membantu menghentikan itu.

1. Efesus 4:29
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

2. Keluaran 23:1
Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar.
3. Yakobus 1:26
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

4. Yakobus 4:11
Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.

5. Amsal 10:18
Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal.

6. Amsal 16:28
Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.

7. Amsal 20:19
Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.

8. Mazmur 34:14
Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;

9. Mazmur 141:3
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

10. Amsal 18:6-7
Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan. Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.

0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.