Mendengarkan Nasihat Orang (Kisah
Ayah, Anak dan Keledai )
Alkisah
di suatu waktu, ada seorang lelaki yang hendak menjual keledainya ke pasar. Dia
mengajak anaknya semata wayang untuk berangkat bersama. Berhubung tempat
tinggal mereka jauh letaknya, maka dia menyuruh anaknya untuk naik ke atas
keledai tersebut, dan sang ayah berjalan di depan sambil memegang tali kekang.
Selang
beberapa lama mereka berpapasan dengan tetangga mereka, seorang penebang kayu
yang baru pulang dari hutan. Pria tersebut menyapa mereka dan
berbincang-bincang tentang tujuan mereka. Di akhir perbincangan, dia berkata
Nak,
harusnya kamu sadar diri. Ayahmu kan sudah tua, masa dia yang harus berjalan
kaki sementara kamu duduk santai di atas keledai.
Orang
tersebut pun berlalu. Sang anak merasa tak enak, kemudian turun dari keledainya
dan menganjurkan supaya ayah-nya saja yang duduk di atas keledai dan dia
berjalan di depan sambil memegang tali kekang. Sang ayah setuju.
Beberapa
jauh kemudian, mereka berpapasan dengan rombongan pengelana dan kali ini sang
ayah mendapat umpatan
Orang
tua kejam, anaknya disuruh berjalan sementara dia sendiri enak-enakan duduk di
atas keledai!
Ayah
dan anak itu pun tertegun. Setelah rombongan pengelana itu berlalu, sang ayah
pun memutuskan kalau lebih baik mereka berdua naik bersama di atas keledai
tersebut. Sang anak pun menurut. Lalu mereka melanjutkan perjalanan dengan
harapan tidak akan ada orang lain yang mencela mereka.
Kemudian
mereka melanjutkan perjalanan ke pasar dan , mereka melihat seorang ibu yang sedang
dalam perjalan pulang dari pasar. Dari kejauhan mereka dapat melihat kalau ibu
itu memperhatikan mereka, tetapi sang ibu tidak melontarkan satu kata pun.
Merasa kali ini mereka sudah membuat keputusan yang tepat, mereka terus
berjalan hingga berpapasan dengan sang ibu. Tiba-tiba ibu itu dengan lantang
berkata
Eee,
kalian benar-benar manusia gak punya perasaan. Keledai sudah kecil begitu masih
aja dipaksa ngangkut kalian berdua! Herman deh gue.
Menjelang dekat dengan pasar mereka berdua
sepakat (ayah dan anak) untuk menggendong keledai tersebut, pikir mereka dari
pada dipersalahkan dan diomeli orang terus,
lebih baik digendong saja tu keledai, sesampainya dipasar mereka melihat orang –
orang di pasar pada memperhatiin mereka berdua. Ayah dan anak berpikir “apalagi
yang akan mereka omonging tentang kita, begini salah begitu salah”.
Namun mereka terkejut, karena serentak
orang-orang yang ada dipasar pada tertawa terpingkal-pingkal melihat mereka,
lalu sang ayah memandang anaknya, dan berkata “ apalagi yang salah pada kita
atau ada yang lucu???”
Kemudian sang ayah berkata kepada mereka, Hoi Coi apa yang salah dan lucu ? lalu mereka hampir serentak berkata “ Dasar kalian
sudah Gila ya, Masa kalian menggendong keledai, harusnya keledai yang harus
kalian naiki, bukan sebaliknya, ha….. tolol….tolol……”
Ayah, dan Anak ????!!!!!!@@@@@
Inti sari dari cerita : Memang
baik mendengar masukan dan nasehat dari orang lain, tapi bukan berarti harus
semua masukan dari orang harus kita ikuti. PIKIRKAN !!!!!!
SYALLOM
0 comments:
Post a Comment