TATA IBADAH
HARI
PEKABARAN INJIL INDONESIA &
HARI PERJAMUAN
KUDUS se-DUNIA
(HPII/HPKD)
Minggu, 01 Oktober
2017
Menggunakan Tata
Ibadah
Gereja Protestan Indonesia
Luwu (GPIL)
Tema:
“MEWUJUDAKN
KEADILAN MELALUI SIKAP BERBAGI”
(Ulangan 16:1-20)
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDNESIA
Jl. Salemba Raya No. 10 Jakarta
10430 Telp. 021 –
31504455/3908119-20
Fax: 021 – 3150457 email:
pgi@bit.net.id
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera
dalam Kasih Yesus Kristus!
Gereja-gereja di
seluruh dunia setiap minggu pertama bulan Oktober melakukan Perjamuan Kudus
bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam
Yesus Kristus. Ia telah mati disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Karena
itu, kita harus mewartakan kepada orang lain, agar dunia percaya bahwa Tuhan
Yesus Kristus adalah Juruselamat Dunia
Indonesia
melaksanakan Hari Perjamuan Kudus se-Dunia bersamaan dengan Hari Pekabaran
Injil Indonesia. Tema HPII dan HPKD 2017
adalah ”Mewujudkan Keadilan Melalui Sikap Berbagi” (Ulangan 16:1-20)
Perayaan ibadah
HPII dan HPKD 2017 ini memakai Tata Ibadah Perjamuan Kudus dari Gereja
Protestan Indonesia Luwu (GPIL), dengan alamat kantor Sinode Jalan Veteran
No.83 Palopo 91923, Sulawesi Selatan. Kotak Pos :118.
Pada kebaktian HPII
dan HPKD tahun ini, kami memohon dukungan doa dan kerjasama Gereja-gereja
Anggota PGI untuk dapat ikut berperan dalam menunjang program Pekabaran Injil
di Indonesia melalui Bidang Koinonia PGI. Jika gereja setempat tergerak untuk
membantu kami dalam hal dana, dapat dilakukan dengan menjalankan pundi
persembahan ekstra pada Kebaktian HPII dan HPKD 2017, dan diteruskan ke:
Rek. PGI, c.q
Bidang Koinonia PGI:
1. Atas nama PGI, 2. Atas nama PGI
No. 0230.01.000448.30.6 No. 342.301.2001
BRI Cab. Jakarta Cut Mutiah BCA Cabang Matraman
Jl. Cut Mutiah No.12, Jl. Matraman Raya,
Jakarta Pusat. Jakarta Pusat
Atas segala bentuk
dukungan dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih. Selamat merayakan HPII dan
HPKD 2017. Kiranya Yesus Kristus, Kepala Gereja, semakin memberkati pelayanan
kita semua.
Jakarta, 4
September 2017
Teriring Salam dan
Doa,
Pdt. Sri Yuliana,
M.Th.
Sekretaris
Eksekutif Bidang KPG PGI
PENJELASAN PENGGUNAAN
TATA IBADAH HPII & HPKD
Minggu, 01 Oktober
2017
Nyanyian dalam tata ibadah ini dapat diganti
(disesuaikan) dengan nyanyian jemaat setempat.
Penempatan Paduan Suara (Vokal Group) dan Warta Jemaat
ditempatkan menurut kebiasaan
masing-masing jemaat.
Pada Pelayanan Perjamuan Kudus (pembagian roti dan anggur)
dapat disesuaikan dengan kebiasaan gereja setempat.
Tema Ibadah HPII dan HPKD tahun ini sekaligus tema
khotbah, adalah “MEWUJUDKAN KEADILAN MELALUI SIKAP BERBAGI”. Berikut ini bahan
pemikiran untuk Pelayan Firman:
TEMA:
“MEWUJUDKAN KEADILAN MELALUI SIKAP BERBAGI”
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan,
Bacaan yang diambil
sebagai Tema HPII/HPKD 2017 ini adalah dari Ulangan 16:1-20. Nats: “Keadilan
dan semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar” (ayat 20a). Nats ini
juga merupakan ayat yang digunakan sebagai tema Pekan Doa Bagi Kesatuan Umat
Kristiani yang diadakan setiap tahunnya oleh Dewan Gereja-gereja Sedunia dan
Vatikan. Di mana pada tahun 2019 mendatang Pekan Doa Bagi Kesatuan Umat
Kristiani akan mengangkat konteks gereja-gereja di Indonesia.
Pergumulan yang
dihadapi oleh Gereja-gereja di Indonesia saat ini, antara lain sangat erat
hubungannya dengan persoalan: kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, radikalisme,
intoleransi dan diskriminasi terhadap kelompokkelompok tertentu. Situasi ini
disebabkan oleh banyak hal, tetapi terutama disebabkan oleh pemerintahan yang
kurang bersih dan jujur. Mungkin sulit dipercaya – kalau tidak bisa dibilang
mengejutkan – bahwa sekarang ini sulit sekali bagi kita menemukan aparat
pemerintahan yang jujur, bersih serta idealis.
Dalam situasi seperti ini, banyak orang beranggapan dan percaya bahwa
para pemimpin negeri ini bukanlah para pemimpin yang terbaik yang bisa kita
harapkan berdasarkan catatan sejarah dan pengalaman di masa lalu. Sejarah panjang kolonialisme serta
pemerintahan “terpimpin” di masa lalu memberikan pengaruh yang dominan situasi
saat ini. Ketika orang-orang diperhadapkan pada situasi untuk bisa mengatasi
persoalan-persoalannya sendiri, maka mereka berpaling kepada lembaga-lembaga
agama sebagai sebuah upaya bertahan hidup. Dari bidang pendidikan ke layanan
kesehatan, dari kehidupan rumah tangga hingga persoalan-persoalan ekonomi,
masyarakat masih bergantung pada kearifan lokal dan nilai-nilai yang
dikembangkan melalui budaya yang seringkali dikoordinasikan oleh
lembaga-lembaga agama. Oleh karena itu, agama memainkan peran yang penting di
Indonesia baik sebagai sebuah sistem pendukung, sekalipun perlu diakui juga
sebagai potensi perpecahan. Perbedaan yang ditimbulkan oleh agama, bertabrakan
juga dengan sentimen etnis dan perbedaan strata sosial, yang dalam hal ini
perbedaan kaya miskin serta perbedaan etnik kemudian berkembang menjadi
menjadi sentimen agama.
Sebagai umat
percaya kita perlu berdoa demi keadilan dan tanggung jawab untuk menjalankan
keadilan. Sebagaimana tertulis dalam Ulangan 16: 1-20 dan disampaikan dengan
tajam oleh penulisnya yang masih relevan untuk situasi dan kebutuhan yang kita
hadapi saat ini. Perikop ini dipercaya sebagai bagian dari khotbah Musa yang
terakhir kepada bangsa Israel untuk memperbarui kesetiaan dan komitmen meraka
kepada Hukum Taurat yang telah diberikan kepada mereka. Disampaikan dalam
konteks “memberi” dalam rangka Paska sebagai sebuah perayaan sukacita kepada
semua orang tanpa memandang latar belakang mereka. “Haruslah engkau bersuka
cita pada hari rayamu itu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu
perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi, orang
asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu” *Ulangan 16:14]. Situasi
ideal ini hanya akan terjadi apabila kesejahteraan dan keadilan sosial bagi
semua orang terwujud yang dilambangkan dengan Paska. Secara khusus menurut
Ulangan 16: 18-20, kewajiban ini diberikan kepada bangsa Israel bukan hanya
menyangkut kehidupan keagamaan [religiositas], tetapi juga sebagai praktik
kehidupan dalam struktur sosial yang adil dan jujur. Dalam kerangka umat dapat
merasakan kebaikan TUHAN, keadilan harus ditegakan [Mazmur 85: 8-13]. Hakim
harus dapat memberikan keputusan yang adil, tidak berpihak dan tidak menerima
suap, seperti kata pepatah, “Suap membutakan mata orang bijaksana dan
menumbangkan mereka yang benar”. Tidak ada damai tanpa keadilan.
Kiranya melalui
Ibadah dalam rangka memperingati Hari Pekabaran Injil di Indonesia dan Hari
Perjamuan Kudus Sedunia (HPII/HPKD) semua umat Kristiani di Indonesia dan
seluruh dunia hidup dalam damai dan menjadi bagian dari umat Tuhan yang
menempatkan kita di tengah bangsa ini untuk mewujudkan keadilan. Gereja-gereja
harus menyampaikan suara kenabiannya melalui pemberitaan Injil kepada para
pemimpin umat, khususnya yang kini banyak terlibat dalam ketidakadilan dan
tindak korupsi. Juga kepada warga masyarakat yang menjadi korban ketidakadilan,
supaya mereka dapat merasakan anugerah Allah sebagaimana kita merasakannya.
Anugerah Allah kepada semua orang hanya dapat dirasakan secara adil jika kita
mau mengembangkan sikap BERBAGI. Berbagi dalam dan melalui semua aspek
kehidupan kepada sesama, tidak serakah dan berani berkata CUKUP, menyampaikan
kesatuan kepada mereka yang mengasihi dunia ini dalam Kristus dan untuk
mempersembahkan hidupnya sebagai penggenapan kehidupan seluruh ciptaan.
Damai Allah beserta
kita. Amin.
TATA IBADAH
HARI PEKABARAN INJIL INDONESIA
DAN
HARI PERJAMUAN KUDUS se-DUNIA
(HPII DAN HPKD)
1. NYANYIAN
PENGANTAR PKJ. 13 : 1 , 2 (Berdiri)
2. VOTUM DAN
SALAM
PF : Pertolongan kepada kita
datangnya dari Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan
yang tidak meninggalkan ciptaan
tangan-Nya.
Kasih Karunis dan damai
sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara sekalian.
Amin.
3. MENYANYI PKJ. 219 : 1 , 2
4.
DOA
PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH ( Duduk )
Marilah kita merendahkan diri
di hadapan Tuhan Allah kita dan
mengaku dosa kita kepada-Nya. Kita berdoa : ……………….
(Sesudah
berdoa, baca Yesaya 1 : 18; Kolose 1 :
13-14, )
5. MENYANYI
KJ. 40 : 1 , 2
6. SEPULUH HUKUM
(Berdiri)
7. MENYANYI KJ. 280 : 1 – 3
8. DOA PEMBACAAN ALKITAB (Duduk)
9. PEMBACAAN ALKITAB
10. MENYANYI KJ. 53 : 1
11. KHOTBAH
12. PERJAMUAN KUDUS
AKTA
PERJAMUAN KUDUS
Saudara-saudara
sidang jemaat yang dikasihi Tuhan.
Dengarkanlah arti perjamuan kudus. Tuhan Yesus
bersabda : “perbuatlah demikian menjadi peringatan akan Aku”. Tuhan Yesus
Juruselamat kita yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama telah datang ke
dunia ini sehingga mati di kayu salib mengganti kita. Ia telah menanggung
sengsara, itulah sebabnya dengan berdukacita Ia berdoa kepada Bapa-Nya : “Ya Bapaku jikalau sekiranya mungkin,
biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Mat. 26 :39) Ia harus minum habis isi
cawan itu. Ia telah diikat supaya menguraikan kita. Ia dihukum mati supaya kita
yang berdosa dibenarkan dihadapan Allah. Ia telah disalib, supaya dihapuskan
surat dosa kita. Ia telah menanggung segala kutuk kita pada kayu salib, supaya
Ia menganugerahi kita berkat-Nya. Ia telah menyaringkan suara-Nya, “ Allahku,
Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”, supaya kita diterima oleh Allah dan
sekali-kali tidak ditinggalkannya kita. Ia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya
dalam kematian-Nya di kayu salib, waktu Ia bersabda: “Sudah genap”. Tetapi
Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama, supaya dengan nama Yesus bertekuk lutut segala yang
ada di langit dan yang ada di bumi, dan segala lidah mengaku Yesus Kristus
adalah Tuhan”, bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp. 2 : 11-19)
Setiap kali kita makan roti dan
minum anggur dalam Perjamuan Kudus, kita menerima itu selaku tanda dan materai
dari pengasihan dan kesetian-Nya kepada kita. Demikianlah Perjamuan Kudus
berarti bahwa Tuhan kita Yesus Kristus oleh kurban-Nya yang sempurna dan sekali
saja bagi sekalian, telah membebaskan kita dari sumber segala kesusahan, yaitu
dosa. Suatu Perjanjian Baru diadakan-Nya dengan kita dan Roh-Nya yang
menghidupkan itu dikaruniakan-Nya kepada kita, supaya kita dapat hidup dengan
Dia dalam suatu persekutuan yang benar. Demikian juga Ia mempersekutukan kita
seorang dengan yang lain dalam kasih yang benar yang patut kita tunjukkan dalam
perkataan dan perbuatan.
Saudara-saudara
Jemaat, marilah kita berdoa :
“Ya Allah, yang Mahamurah, Bapa kami dalam
Yesus Kristus. Kami mohon kepada-Mu supaya dalam perjamuan kudus ini Engkau
bekerja oleh Roh-Mu dalam hati kami, supaya dengan penuh kepercayaan yang
dikaruniakan kepada kami, kami menyerahkan diri kepada anak-Mu Yesus Kristus.
Kenyangkanlah dan segarkanlah hati kami
yang menanggung dosa dengan Roti Kehidupan, yaitu Yesus Kristus. Kuatkanlah
kami, supaya kami tidak lagi hidup dalam dosa, melainkan Kristus hidup
di dalam kami dan kami di dalam Dia. Berikanlah kami keteguhan iman bahwa
Engkaulah Bapa yang Rahmani yang tidak berbuat kepada kami menurut dosa kami.
Karuniakanlah kepada kami anugerah, supaya kami mendapat penghiburan dalam memikul salib dan menyangkal diri,
dalam mengaku penebus kami, dalam memandang kepada-Mu dalam suka maupun duka,
dalam menanti Tuhan kami dari sorga yang akan menyambut kami untuk kehidupan
yang kekal. Amin.
Marilah kita
menyanyi dari KJ 368:1,3
(Sementara itu,
pelayan turun dari mimbar untuk mempersiapkan meja perjamuan Kudus)
Saudara-saudara yang dikasihi
Tuhan.
Roti dan anggur yang kita lihat ini hendaklah
kita terima sebagai tanda dan materai dari pengorbanan dan persekutuan dengan
Kristus. Supaya kita dipelihara dengan roti sorgawi, yakni Yesus Kristus.
Janganlah hati kita melekat pada roti dan anggur yang kelihatan ini, melainkan
dengan iman kita mengangkat hati kepada Yesus Kristus, Tuhan kita.
JEMPUTAN
Saudara -
saudaraku, marilah sebab meja Perjamuan Tuhan sudah sedia.
( Sementara
memecahkan roti, pelayan mengucapkan ) :
“ Roti yang dipecah-pecahkan ini adalah tanda
persekutuan kita dengan tubuh Kristus, Ambilah ….(setelah semua sudah mendapat
roti, pelayan berkata: Makanlah, Tuhan Yesus bersabda : Inilah TubuhKu yang
diserahkan karena kamu, perbuatlah demikian menjadi peringatan akan Aku).
( Sementara mengangkat cawan
minuman, pelayan mengucapkan ) :
“ Cawan minuman yang atasnya kita mengucap syukur ini adalah tanda
persekutuan kita dengan darah Kristus Tuhan kita, Ambilah…..(Setelah semua
sudah mendapat anggur, pelayan berkata : Minumlah kamu sekalian dari cawan ini,
Tuhan Yesus bersabda : Inilah darah-Ku, yaitu darah Perjanjian Baru yang
ditumpahkan karena orang banyak, sebagai jalan keampunan dosa).
(Selesai minum,
Pelayan membaca bagian dari Alkitab yang sesuai dengan
Perjamuan Kudus
pada setiap meja atau menyanyi dari Mzm/Ny.Rohani/KJ/PKJ. Kemudian memberikan
kesempatan peserta Perjamuan Kudus untuk berdoa masing-masing, dan kemudian
mempersilahkan mereka kembali ke tempat semula. Setelah Pelayanan Perjamuan
Selesai, Pelayan kembali ke mimbar).
13. UCAPAN SYUKUR
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Karena Tuhan sudah menguatkan dan menyegarkan
jiwa kita, marilah kita sekarang memuji nama Tuhan dan mengucapkan syukur
kepada-Nya serta masing-masing berkata dalam hati : “ Pujilah Tuhan, hai
jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku. Pujilah Tuhan, hai
jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya. Dia yang mengampuni segala
kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu. Dia yang menebus hidupmu dari
lubang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat. Dia yang
memuaskan hasratmu dengan kebaikan. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi
semua orang yang diperas. Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabardan
berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut dan tidak untuk selamanya Ia
mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa-dosa kita, dan
tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi
langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang
takut akan Dia. Sejauh Timur dari Barat, demikian dijauhkan-Nya dari kita
pelanggaran kita. Seperti bapa sayang
kepada anakanaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut
akan Dia.
14. MENYANYI
KJ. 393 : 1 – 3( Persembahan )
15. DOA
PERSEMBAHAN
DAN DOA
BAPA KAMI
16. MENYANYI KJ.
314 ; 1 , 4
17. DOA
SYAFAAT
18.
MENYANYI PKJ. 183
: 1 , 2 (Berdiri)
19. PENGAKUAN
IMAN RASULI
20. BERKAT
PF Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau
Tuhan
Menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
Tuhan
menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera
P+J Amin.....amin.... amin....