Doug Banister dalam bukunya, Sacred Quest, bertanya: Beranikah
saya berharap bahwa saya memiliki hubungan yang demikian dekatnya
dengan Tuhan sehingga hati saya diisi dengan visi baru, dan
keagamaan kering saya menjadi sebuah pencarian dengan hasrat yang
kuat, serta penyembahan kepada Kristus yang hidup? Dapatkah saya
benar- benar bertemu Kristus dengan keakraban yang membuat saya
tidak lagi menelusuri tempat-tempat kecanduan saya? Dapatkah Yesus
benar-benar menyentuh kesepian hati saya? Apakah ini sesuatu yang
terlalu besar untuk diharapkan?
Mazmur ini menjawab: Tidak, justru itu yang seharusnya diharapkan
tiap orang percaya! Seperti kerinduan pemazmur yang menggelegak,
mengisi daging, jiwa, dan hatinya untuk berada dekat dengan Tuhan
(ayat 2-5). Kemungkinan besar mazmur ini dinyanyikan dalam
perjalanan ziarah orang Israel ke Bait Allah di Yerusalem. Hasrat
akan keintiman dengan Tuhan mendorong mereka memulai perjalanan
panjang tersebut (ayat 6-7). Makin lama, makin dekat dan kuat (ayat
8). Perjumpaan dengan Tuhan jauh lebih berharga dibanding hal-hal
lainnya (ayat 11).
Bukankah hidup kita di dunia juga adalah sebuah perjalanan ziarah
untuk mencari dan menemukan sukacita terbesar di dalam Tuhan? Adakah
perjumpaan dengan Tuhan menjadi harapan yang menggelorakan hati
kita? Mari bangkit dari kedangkalan rohani menuju persekutuan yang
sejati dan penuh dengan Tuhan. Bawalah tiap pembaruan yang Anda
rindukan terjadi dalam hubungan pribadi dengan Tuhan di tahun yang
baru ini kepada-Nya --JOO
BANYAK HAL YANG BISA MENCOBA MENGISI KEKOSONGAN HATI INI
NAMUN, APA YANG DAPAT MEMUASKANNYA SELAIN HADIR-MU, TUHAN?
Mazmur 84:1-13
0 comments:
Post a Comment