Wednesday, 9 October 2013

KAPANKAH PAGI?

Nats: Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. (Mazmur 130:6)

Proses persalinan anak pertama kami cukup sulit. Dokter terpaksa menggunakan alat bantu yang menyebabkan terjadinya cedera di otaknya. Ia mesti menjalani perawatan intensif sebelum diperbolehkan pulang. Syukurlah, kondisinya hari demi hari kian membaik. Namun, bagaimana dengan cedera otaknya? Benarkah tidak ada dampak yang serius? Kami berdoa agar semuanya baik-baik saja. Dan, karena beberapa pertimbangan, kami baru memeriksakan kondisi otaknya ketika anak kami berusia 10 tahun. Menurut dokter saraf, tidak ada tanda-tanda pernah terjadi cedera otak. Hati kami sungguh bersyukur mendengarnya.

Namun, pengalaman menanti selama hampir 10 tahun, dengan berbagai kegalauan yang berkecamuk, mengingatkan saya akan bagaimana seorang pengawal mengharapkan datangnya pagi. Penuh ketegangan dan harus selalu waspada. Kadang jiwa ini lelah. Seolah-olah saya seorang diri melewati "malam persoalan hidup". Tetapi, di sinilah saya belajar untuk selalu mengharapkan Tuhan.

Tumpukan kertas kerja yang menggunung, rekan kerja yang menusuk dari belakang, pasangan hidup yang tidak menjalankan janji pernikahan, anak yang kurang taat, pelajaran di sekolah yang banyak dan sulit, diputus pacar-segudang persoalan hidup dapat meletihkan jiwa. Namun, di manakah sauh pengharapan kita labuhkan? Tuhanlah Penolong kita. Dia senantiasa menyertai kita dalam setiap langkah kehidupan, dan tidak meninggalkan kita ketika masalah datang melanda. Penyertaan-Nya, itulah sumber kelegaan jiwa kita. --Maryolein Wibowo

BAIK PADA WAKTU MALAM GELAP MAUPUN SAAT FAJAR MEREKAH,
TUHAN ADA, MENYERTAI KITA, DAN TIDAK BERDIAM DIRI.

Mazmur 130:1-8

e-RH Situs: http://renunganharian.net
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.