Tuesday 31 December 2013

Natal 25 Desember




Anggapan Natal 25 Desember adalah hari ulang tahun Dewa Saturnus dan Dewa Mithra adalah hanya perkiraan yang salah, berasal dari opini Paul Ernst Jablonsky pada tahun 1743. Natal 25 Desember adalah Natal Kristus. Tanggal tersebut diperoleh dari perhitungan yang didasarkan pada Alkitab. Natal 25 Desember Bukan Natal Dewa Kafir, tapi Natal Yesus (Isa Al-Masih).
Istilah “Natal” merujuk kepada peringatan kelahiran Isa Al-Masih alias Yesus Sang Kristus. Peringatan tersebut dapat dilakukan oleh siapapun yang ingin memperingatinya, bahkan orang yang tidak mengimani Isa Al-Masih pun boleh turut memperingatinya. Natal bukan hanya untuk umat Al-Masih (entah itu Kristen, Nasrani, Orthodox, Katolik, dsb), melainkan juga untuk seluruh umat manusia, sebab Isa adalah rahmat bagi alam semesta; Isa Al-Masih bukan hanya bagi Kristen saja.



Selama 4 abad terakhir, tanggal kelahiran Yesus memang menjadi polemik yang kerap diperdebatkan. Sejumlah dalil keliru muncul di permukaan. Ada yang berkata 25 Desember diadopsi dari upacara pemujaan terhadap dewa matahari. Ada juga yang berkata Yesus tidak mungkin lahir 25 Desember lantaran Desember adalah musim dingin. Golongan ini mengira musim dingin di Bethlehem seperti musim dingin di Eropa dan Amerika Utara dengan salju-salju tebalnya. Ini kesalahan kecil yang berakibat besar.



Apakah itu Kalender Julian, Kalender Gregorian dan Kalender Ibrani?

Kalender Julian adalah kalender yang digunakan sejak tahun 56 SM menetapkan bahwa 1 tahun kalender terdiri atas 365,25 hari, sedangkan Kalender Gregorian adalah kalender yang digunakan sejak tahun 1582 sampai sekarang (tahun 2013) dalam dunia Internasional yang menetapkan bahwa 1 tahun kalender terdiri atas 365,2425 hari. Jika dibandingkan kala revolusi bumi terhadap matahari maka satu kali bumi mengorbit pada matahari memakan waktu 365,25633666 hari.

Secara presisi memang kedua patokan kalender meleset dari revolusi bumi terhadap matahari namun dari segi pendekatan terdekat maka kalender Julian lebih mendekati kala revolusi bumi terhadap matahari, yakni selisih 0,00633666 hari yakni kurang lebih 9 menit dalam satu tahun sementara kalender Gregorian memiliki selisih yang lebih banyak yakni kurang lebih 20 menit dalam satu tahun jika dibandingkan dengan kala revolusi bumi terhadap matahari. Pada masa sekarang (tahun 2013) ini selisih antara kalender Julian dan kalender Gregorian mencapai selisih waktu 13 hari (jadi jika Natal yang adalah kelahiran Kristus tanggal 25 Desember pada kalender Julian akan sama dengan tanggal 7 Januari pada kalender Gregorian), dan akan bertambah menjadi selisih 14 hari mulai tahun 2101.

Karena kalender Julian ini sudah digunakan 56 tahun Sebelum Masehi maka tidak mengherankan jika pada zaman Kristus, para rasul, bapa Gereja dan khalayak umum menggunakan kalender Julian ini sebagai standar waktu mereka. Jadi segala data yang akan dikemukakan selanjutnya jika berasal dari waktu dibawah tahun 1582 maka mengacu pada penanggalan kalender Julian sedangkan jika data yang dikemukakan berasal dari waktu diatas tahun 1582 maka mengacu pada penanggalan kalender Gregorian.

Jika kalender Julian dan kalender Gregorian mengacu pada standar peredaran bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) maka berbeda dengan kalender Ibrani yang mengacu pada standar peredaran bulan mengelilingi bumi. Cara penanggalan Ibrani yang digunakan pada zaman Kristus dan para rasul adalah mengikuti penanggalan Ibrani setelah pembuangan ke Babel, adapun penanggalan Ibrani itu adalah sebagai berikut:



Bukti Alkitab

Alkitab menunjukkan bahwa Kelahiran Kristus jatuh pada tanggal 25 Desember  5 SM kalender Julian atau 9 bulan sejak Maria hamil pada tanggal 25 Maret  5 SM kalender Julian atau tanggal 17 Nisan 3756 kalender Ibrani[i].  Alkitab memberi kita beberapa petunjuk untuk bisa sampai pada kesimpulan ini.
  1. Dengan menyelidik Alkitab, tanggal kunjungan Malaikat Gabriel ke Zakharia (Lukas 1:5-25) dapat diketahui, dengan demikian tanggal kehamilan Elisabet juga diketahui.
  2. Tanggal yang diperoleh dari Alkitab tersebut di atas menerima dukungan historis sekunder dari kitab Talmud Yerusalem mengenai jadwal tugas rombongan imam Abia.
  3. Tanggal kehamilan Maria adalah tanggal kehamilan Elisabet + 6 bulan (Lukas 1: 26-38).
  4. Tanggal kelahiran Yesus Sang Kristus adalah Tanggal kehamilan Maria + 9 bulan.
Tabel Kronologi kelahiran Yesus  Kristus (Isa Al-Masih)
Kalender
Malaikat Gabriel Mengunjungi Zakaria
Awal Kehamilan Elisabet
Awal Kehamilan Maria
Kelahiran Yesus Kristus
(A)
(B)
(C)
(D)


(C) = (B) + 6 bulan
(D) = (C) +9 bulan
Ibrani kuno
15 Tishri 3756
17 Tishri 3756
17 Nisan 3756
25 Teveth 3756
Julian kuno
27 September 6 SM
29 September 6 SM
25 Maret 5 SM
25 Desember 5 SM







Catatan
[i] Dalam bahasan ini, kita akan sering melakukan pembandingan dan konversi kalender yang meliputi: (1) Kalender Tradisional Yahudi (Ibrani) yang digunakan pada masa Yesus, (2) Kalender Romawi Lama (Julian) yang merupakan kalender internasional pada jaman Yesus dan dipakai terus hingga tahun 1582, dan (3) Kalender Romawi Baru (Gregorian) yang merupakan koreksi atas Kalender Julian pada masa Paus Gregorius XIII dan dijadikan penanggalan Internasional dari tahun 1582 hingga saat ini. Kalender Gregorian inilah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Kegagalan perhitungan Natal 25 Desember biasanya disebabkan menghitung tanggal Natal menggunakan kalender Gregorian yang baru digunakan dari 1582. Seharusnya perhitungan menggunakan kalender Julian kuno dan Ibrani kuno untuk menemukan Natal 25 Desember dalam Alkitab.
 Alkitab juga memberi kesaksian betapa seluruh surga bersuka cita merayakan kelahiran Kristus (Lukas 2:6-8). Ini tentu sebuah perintah implisit (dalam bentuk teladan) agar kita di bumi pun perlu merayakan Natal Kristus dengan penuh sukacita juga. Jadi Alkitab memang menunjukkan dan memerintahkan perayaan kelahiran Kristus pada tanggal 25 Desember.





BUKTI SEJARAH

A. Pra-Nicea 1 (Sebelum tahun 325 M)

(1). Konstitusi Apostolik atau Piagam Rasuli (70 Masehi)

Konstitusi Apostolik atau Piagam Rasuli adalah kompilasi yang materinya berasal dari berbagai sumber. Umat Kristus generasi awal menginformasikan bahwa Clement Romanus (70 Masehi) sebagai sumber utama konstitusi tersebut, sedangkan sejarah liberal keliru mengasumsikan piagam ini berasal dari abad 4 M.
Dalam buku kelima bagian III tertulis:
Saudara-saudara, jalankanlah peringatan hari-hari raya; dan yang pertama dari semua hari raya yang kalian harus rayakan adalah pada tanggal 25 bulan ke-9.
Kalender hari raya keagamaan Ibrani adalah Kalender Nisan Ibrani Kuno. Bulan ke-9 untuk kalender Nisan adalah bulan Teveth. Jadi, tanggal yang tertera pada buku abad 1 Masehi itu adalah 25 Teveth. Jika dikoversikan, tanggal 25 Teveth 3757 kalender Ibrani kuno adalah 25 Desember 5 SM kalender Julian.

Theophilus, pemimpin umat Kristus di Kaesarea (Tahun 168 Masehi)

Pada abad 2 Masehi, Theophilus mengeluarkan pernyataan yang terkenal tentang Natal Kristus 25 Desember. Bunyinya adalah:
Kita harus merayakan hari kelahiran Junjungan kita pada hari apapun yang bertanggal 25 Desember (Magdeburgenses, Cent. 2. c. 6. Hospinian, de orign Festorum Chirstianorum)
Pernyataan ini menjadi dalil pendukung mengapa Natal Kristus diperingati tanggal 25 Desember dalam kalender Gregorian yang umum digunakan pada jaman modern ini.
Sebagai gambaran, Theophilus adalah seorang bishop Kaesarea Palestina yang hidup pada generasi paska generasi 12 rasul Kristus. Asistennya bernama Narcissus, Bishop Yerusalem. Theophilus bishop Kaesarea Palestina ini hidup pada tahun 115-188 Masehi, dengan kata lain, dia hidup 137-210 tahun sebelum berlangsungnya Konsili Nicea I tahun 325 M. Dia menjadi bishop pada tahun 168 Masehi. Theophilus menulis pernyataan tersebut di sekitar tahun 168 hingga 188 M.
Gambar 21. Lokasi kota Kaesarea, Palestina
Kesimpulan yang bisa ditarik dari pernyataannya adalah umat Kristus Palestina (termasuk umat Kristus Yerusalem dan Kaesarea, juga Tirus dan Ptolemais) telah memperingati Natal Kristus pada tanggal 25 Desember di Palestina. Ini berlangsung ratusan tahun sebelum konsili Nicea (325 M) dan ratusan tahun sebelum pemujaan Dewa Matahari Romawi kuno dirayakan pada akhir Desember (362 M).

Hippolytus (225 Masehi)

γρ πρώτη παρουσία το κυρίου μν νσαρκος, ν γεγέννηται ν Βηθλεέμ, γένετο πρ κτ καλανδν ανουαρίων, μέρ τετράδι, βασιλεύοντος Αγούστου τεσσαρακοστν κα δεύτερον τος, π δ δμ πεντακισχιλιοστ κα πεντακοσιοστ τει
Ē gar prōtē parūsia tū kuriū ēmōn hē ensarkos, en hē gegennētai en Bēthleem, egeneto pro oktō kalandōn ianūariōn, hēmera tetradi, basileuontos Augūstū tessarakoston kai deuteron etos, apo de Adam pentakiskhiliostō kai pentakosiostō etei e
“Untuk kedatangan pertama Junjungan kita dalam daging, ketika ia dilahirkan di Betlehem, delapan hari sebelum bulan pertama Januari, hari ke-4 dalam seminggu, sedangkan Augustus berada pada 42 tahun, tetapi dari Adam 5005 ratus tahun.

Tulisan Hippolytus menjadi penting karena profil Hippolytus yang memiliki jalur keguruan yang dekat dengan Yesus, yaitu cicit murid Yesus. Jalur keguruan Hippolytus hingga Yesus Kristus adalah:
Hippolytus  murid Irenaeus murid Polycarpus murid Yohanes bin Zebedeus murid Yesus Kristus
Tulisan Hippolytus tersebut membuktikan bahwa sekitar 100 tahun sebelum Konsili Nicea 325 M, umat Kristus telah memperingati Natal Kristus pada tanggal 25 Desember.

Diocletian (22 Desember 244 – 3 Desember 311 Masehi)

Dalam tulisannya, Nicephorus (Νικηφόρος ‘Nikēphoros’) menulis sejarah umat Kristus yang mengalami penghancuran tempat ibadah dan pembantaian massal. Peristiwa penghancuran tersebut dilakukan oleh Diocletian, saat umat Kristus sedang merayakan Natal Kristus:
“Di Nikomedia (sebuah kota Bethenia) ketika hari raya Natal Kristus datang, dan banyak umat Kristus di segala usia telah berkumpul bersama di tempat ibadah untuk merayakan Natal itu, Diocletian Sang Tiran mendapat kesempatan menguntungkan saat ia mungkin mencapai kegilaan dan kemarahannya, ia mengirim pasukannya ke sana untuk mengunci tempat ibadah itu, dan api itu memakan mereka semua habis menjadi abu, bahkan dua puluh ribu orang.”
Selden (The anthropos, hal 33, 34) menegaskan laporan Nicephorus itu dan mengatakan bahwa dalam Martirologi Yunani dan Romawi kuno peristiwa ini terjadi pada tanggal 25 Desember.

B. Pasca-Nicea 1 (Setelah 325 Masehi)

Kronografi 354 Masehi

Kronografi adalah kalender kuno Rumawi. Kalender 354 ini mendaftar tempat-tempat pemakaman para martir umat Kristus Barat (Depositio martyrum). Urutan hari peringatan para  martir tersebut tersusun dimulai dari tanggal Natal Kristus.
VIII Kal. Ian. Natus Christus in Betleem Judeae (Bagian 6: Kalender Filocalian)
Dengan menggunakan cara perhitungan kuno, maka 8 hari sebelum kalender Januari Natal Kristus di Betlehem Yudea adalah tanggal 25 Desember.


Tabel  Hitung mundur 8 hari Rumawi kuno
Hari ke-
Tanggal
1
1 Januari
2
31 Desember
3
30 Desember
4
29 Desember
5
28 Desember
6
27 Desember
7
26 Desember
8
25 Desember
Yang menarik, kronografi 354 tidak pernah menyebutkan Natalis Solis Invicti, melainkan menyebutkan Natalis Invicti. “Natalis Solis Invicti” berarti hari lahir dewa matahari yang tak terkalahkan, sedangkan “Natalis Invicti” berarti hari lahir dia yang tak terkalahkan. “invicti”  berasal dari kata “invictus” yakni kata umum yang dapat ditujukan kepada siapa saja yang tidak pernah kalah. Dalam kaitannya dengan  kalimat “Natus Christus in Betleem Judeae”, maka kata “invictus” ditujukan kepada Yesus Kristus, karena Allah membangkitkan Yesus Kristus sehingga hidup kembali dari wafatnya. Dengan demikian, Yesus Kristus adalah dia yang tak terkalahkan oleh kematian. Selain itu, Kronografi 354 pun menceritakan bahwa Hari Raya Dewa Matahari dirayakan pada tanggal 28 Agustus dan 19-22 Oktober, bukan 25 Desember.

Hingga tahun 354 Masehi, tidak ada bukti materi yang mendukung opini bahwa Sol Invictus atau Natalis Solis Invicti dirayakan tanggal 25 Desember.

C. Pra- dan Pasca-Nicea

Referensi eksternal ke Buku Register Pajak Romawi kuno

Semasa Yesus hidup di dunia ini, sekali waktu Yesus dituduh tidak membayar pajak negara (Lukas 23:2). Tapi Injil Markus 12:14-16 mengindikasikan bahwa Yesus Kristus membayar pajak negara. Selain itu, sensus yang dicatat oleh Lukas (Lukas 2:1-5) juga berkaitan dengan pendaftaran wajib pajak.
Pada kenyataannya, Yesus memang terdaftar sebagai wajib pajak. Hal tersebut diungkap Justin Sang Martir (100-165 M) dalam bukunya yang berjudul “Apology”. Justin juga mengungkap bahwa Yesus dilahirkan di Betlehem.
sebagaimana yang anda dapat pastikan juga dari register perpajakan (Aopl I, 34).
Hingga saat ini, ekskavasi arkeologis belum berhasil menemukan buku register pajak yang dimaksud oleh Justin. Buku register pajak tersebut mungkin telah punah dimakan usia, tapi mungkin juga berada di suatu tempat dan sedang menunggu ditemukan.  Register pajak Yesus itu ada sewaktu Justin hidup (100 M – 165 M), karena Justin menantang para pembacanya untuk mengecek sendiri tanggal lahir Isa ke ke buku registrasi pajak itu.
Menurut Tertullian (160-250 M), buku register tersebut berada di Roma pada abad 2 Masehi.
sensus Augustus – saksi yang paling setia mengenai kelahiran Sang Junjungan – tersimpan di arsip Roma (“Melawan Bid’ah Marcion”, Bk 4, 7.).
Kyril, bishop Yerusalem (348-386) meminta agar Julian mengakses catatan sensus penduduk Romawi kuno. Menurut kesaksian Julian kepada Kyril Yerusalem, berdasar dokumentasi itu Yesus Kristus lahir tanggal 25 Desember. Jadi, meskipun ekskavasi arkeologis belum menemukan buku register pajak yang dimaksud, namun tulisan umat Kristus tahun 100-an hingga 200-an Masehi memberi kesaksian mengenai keberadaan buku itu pada jamannya.

Bukti Tradisi

Sejak ribuan tahun lalu, umat Kristus sedunia memperingati kelahiran Kristus pada tanggal 25 Desember. Tanggal perayaan kelahiran sang penebus dunia tersebut diketahui secara turun-temurun. Mulai dari kakek kepada bapak, kemudian dari bapak kepada anak, dan seterusnya, telah terjadi transfer tradisi Natal 25 Desember. Pada masa kini, perbedaan peringatan Natal antara mazhab Theologi Barat dan mazhab Theologi Timur disebabkan oleh kalender yang digunakan. Umat Kristus mahzab theologi Barat memperingati Natal pada 25 Desember Kalender Gregorian, seperti yang kita gunakan di Indonesia, sedangkan sebagian besar umat Kristus mahzab theologi Timur memperingati Natal pada 25 Desember Kalender Julian. 25 Desember kalender Julian jatuh pada 6 atau 7 Januari Kalender Gregorian yang kita gunakan sekarang.
Sebelum kemunculan theologi liberal (sekitar tahun 1600-1800), umat Kristus sedunia pada umumnya meyakini 25 Desember sebagai hari Kelahiran Yesus Kristus. Dapat dikatakan, keraguan di kalangan umat Kristus pada masa kini terkait tanggal Natal 25 Desember pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kepercayaan yang buta terhadap theologi yang telah terkhamiri oleh filsafat duniawi liberalisme.

25 Desember: dari Julian ke Gregorian

Di  Indonesia, kalender yang digunakan masa kini adalah kalender Gregorian. Ini adalah kalender yang mulai berlaku pada 24 Februari 1582. Sebelum tanggal tersebut, kalender yang berlaku adalah kalender Julian. Kalender Julian adalah kalender yang digunakan pada jaman Yesus. Hingga kini, kalender Julian masih dijadikan patokan sebagai kalender religius umat  Kristus Timur atau biasa disebut Nasrani. Misalnya saja umat Yesus di negara-negara :
  1. Eropa Timur (Rusia, belarusia, dsb)
  2. Eropa Selatan (Yunani, Makedonis, dsb)
  3. Timur-Tengah (Palestina, Libanon, Siria, Irak, dsb)
Kalender Julian masih dipertahankan penggunaannya lantaran tulisan-tulisan umat Kristus dari abad 1 Masehi hingga 16 Masehi menggunakan kalender ini. Apalagi, kelahiran Yesus terekam menggunakan kalender ini. Seperti yang telah dibahas di bab sebelumnya, Yesus lahir tanggal 25 Desember 5 SM kalender Julian. Lebih spesifik lagi, Yesus lahir tanggal 25 Desember 5 SM kalender Julian lewat tengah malam. Konversi tanggal tersebut ke kalender Gregorian adalah sebagai berikut:

Tanggal 25 Desember 2011 berpadanan dengan 7 Januari 2012. Inilah sebabnya para pengguna kalender Gregorian mengira umat Kristus Timur memperingati Natal Kristus tanggal 7 Januari (Kalender Gregorian), padahal mereka memperingati Natal Kristus juga tanggal 25 Desember, hanya saja 25 Desember Kalender Julian.
Jika diterjemahkan ke dalam bentuk tabel, maka:
Tabel konversi kalender kuno (Ibrani Julian) ke kalender modern (Gregorian) (http://calendarhome.com/converter/ ; akses terkini: 13 Oktober 2013)
No
Kalender Ibrani
(Digunakan pada jaman Yesus)
Kalender Julian Kuno
(Digunakan pada jaman Yesus)
Kalender Gregorian Modern
(Digunakan dari 24 Februari 1582 hingga saat ini)
1
25 Teveth 3757
25 Desember 5 SM
23 Desember 5 SM
2
12 Teveth 5772
25 Desember 2011
7 Januari 2012
Hasil konversi 25 Desember 2011 kalender Julian jatuh pada tanggal 7 Januari 2012. Lalu, kenapa Natal Kristus tetap diperingati tanggal 25 Desember kalender Gregorian? Jawabannya ada pada sebuah literatur kuno dari abad 2 Masehi. Literatur ini berasal dari Theophilus (115-188 Masehi), seorang pemimpin umat Kristus Timur (yaitu Nasrani) di Kaesarea Palestina. Tulisan tersebut berbunyi:
Kita harus merayakan hari kelahiran Junjungan kita pada hari apapun yang bertanggal 25 Desember (Magdeburgenses, Cent. 2. c. 6. Hospinian, de orign Festorum Chirstianorum)
Pernyataan salah seorang Bapa Jemaat abad 2 Masehi itu menjadi dasar mengapa tanggal 25 Desember tetap dipertahankan pada kalender Gregorian. Itulah sebabnya umat Kristus mahzab Theologi Barat yang menggunakan kalender Gregorian tetap memperingati Natal Kristus pada tanggal 25 Desember, dan bukan pada 7 Januari, sedangkan umat Kristus mazhab Theologi Timur yang menggunakan kalender Julian tetap memperingati Natal Kristus pada tanggal 25 Desember kalender Julian yang pada tahun ini paralel dengan 6/ 7 Januari Kalender Gregorian.
Jadi, mazhab Theologi Barat maupun Timur sama-sama memperingati Natal Kristus pada tanggal 25 Desember, hanya saja mereka berbeda kalender yang digunakan.  Mazhab Theologi Barat menggunakan Kalender Gregorian sejak tahun 1582, sedangkan Mazhab Theologi Timur menggunakan Kalender Julian sejak abad 1 Masehi hingga saat ini.


Semoga Bermanfaat. 
Tuhan Yesus Memberkati.


Sumber :
http://natal25desember.com
                 



0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.