Sunday 8 September 2013

NAMA YANG MENGGENTARKAN

Nats: Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah. (Yosua 2:11)

"Sstt... Bu Priska datang, " bisik ketua kelas. Suasana kelas yang semula gaduh langsung tenang karena sang ketua kelas menyebut namanya. Tidak ada satu pun murid di kelas itu yang berbicara lagi. Beberapa orang bahkan terlihat duduk dengan tegang. Mereka tahu betul siapa Bu Priska. Semua orang di sekolah itu segan kepadanya. Suaranya sama tegasnya dengan sikapnya. Bu Priska murah pujian kepada murid yang berperilaku baik, tetapi juga akan menegur dengan keras murid yang berperilaku buruk.

Apa yang dialami oleh para murid saat mendengar nama Bu Priska mengingatkan saya pada kegentaran penduduk Yerikho saat mendengar nama Tuhan. Penduduk kota Yerikho merasa takut walaupun mereka tinggal di kota yang dikelilingi tembok yang sangat kuat. Tembok yang kokoh dan prajurit yang kuat tidak lagi membuat mereka merasa aman. Mereka merasa ngeri dan gemetar (ay. 9). Penduduk kota Yerikho menjadi tawar hati dan patah semangat ketika akan berhadapan dengan bangsa Israel (ay. 11). Mereka telah mendengar tentang Tuhan yang selama ini menolong bangsa Israel. Tuhan yang telah melakukan mujizat. Tuhan yang telah memberikan kemenangan kepada bangsa Israel (ay. 10). Nama Tuhan, perbuatan Tuhan, menggentarkan hati penduduk Yerikho.

Nama Tuhan mengacu pada karakter-Nya. Nama-Nya lebih kokoh daripada benteng terkuat sekalipun. Sudah sepatutnya kita gentar pada-Nya. Bukan gentar ketakutan, melainkan gentar penuh hormat. Di dalam nama-Nya, kita beroleh perlindungan, pengharapan, dan keselamatan. --Silvia Wiguno

DI TENGAH KEHIDUPAN YANG PENUH DENGAN TANTANGAN,
NAMA TUHAN ADALAH BENTENG PERLINDUNGAN YANG PALING AMAN.

Yosua 2

e-RH Situs: http://renunganharian.net
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.