Thursday, 5 September 2013

SATU TAHUN LAGI

Nats: Jawab orang itu: "Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Lukas 13:8-9)

Seorang pengusaha memberi kepercayaan pada seorang karyawannya untuk mengelola suatu bidang usaha, namun sudah tiga tahun berturut-turut bisnis itu rugi. Menurut Anda, apa yang akan dilakukan oleh pengusaha itu? Jika Anda adalah sang karyawan, apa yang Anda harapkan akan dilakukan pengusaha itu?

Ternyata ia memberi Anda kesempatan satu tahun lagi untuk membuktikan bahwa Anda dapat berhasil. Anda mendapat sebuah anugerah. Apa yang akan Anda lakukan? Tidakkah Anda akan menggali segenap potensi diri Anda dan melakukan semua upaya agar berhasil sehingga kepercayaan yang diberikan kepada Anda tidak sia-sia? Jika ternyata Anda masih bekerja dengan setengah hati, Anda benar-benar tidak tahu bersyukur.

Begitu juga dengan pohon ara dalam perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus. Dari segi usia, sudah seharusnya ia berbuah sejak tiga tahun lalu. Akibatnya sang pemilik meminta agar pohon itu ditebang saja, karena tidak ada gunanya ia hidup. Lalu penjaga kebun memohon diberi waktu setahun lagi. Ia akan menggemburkan tanahnya dan memberinya pupuk. Jika tahun depan ia masih belum berbuah, maka pohon itu akan ditebang. Itulah gambaran hidup kita.

Jika Allah datang dan memeriksa hidup kita saat ini, buah apa yang akan Dia temukan? Apakah kita akan bersukacita atau menjadi malu karenanya? Karena itu, di saat Dia masih memberi kita kesempatan untuk hidup, jalanilah sebuah kehidupan yang bermanfaat sehingga Anda dapat menghasilkan buah-buah yang memuliakan nama-Nya. --Hembang Tambun

SETIAP HARI BARU YANG TUHAN BERIKAN UNTUK KITA JALANI
ADALAH KESEMPATAN UNTUK BERBUAH BAGI DIA.

Lukas 13:6-9

e-RH Situs: http://renunganharian.net
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.