Thursday, 12 September 2013

ALLAH PERLU DIBELA?

Nats: Atau kausangka bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? (Matius 26:53)

Akhir-akhir ini ada kelompok ini itu yang suka melakukan penggeledahan, penggerebekan, penyisiran, penyerangan, dan pembunuhan. Dalam melakukan tindakannya, para pelaku itu cenderung bertindak keras, brutal, dan bahkan anarkis. Anehnya, semua itu mereka lakukan dengan dalih membela agama atau Allah. Pertanyaannya: benarkah Allah perlu dibela?

Ya, masakan Dia perlu ditolong manusia? Dia punya cara tersendiri untuk membela diri-Nya. Peristiwa di Taman Getsemani menyodorkan suatu jawaban yang unik. Sebelum Yesus ditangkap, Petrus berusaha membela-Nya dengan menetak putus telinga Malkhus. Bagaimana reaksi Yesus? Dia malah menegur Petrus dan menyembuhkan hamba Imam Besar itu (ay. 52-54). Sebelumnya, Yesus juga pernah menegur Petrus yang berusaha menggagalkan rencana keselamatan-Nya (Mat. 16:22-23). Akhirnya, ketika Dia tergantung di kayu salib, Allah Bapa malah "meninggalkan-Nya" (Mat. 27:46).

Tetapi, justru itulah cara Allah membela-Nya! Ketika Dia tidak mau dibela Petrus, dan tidak mau memanggil "lebih dari dua belas pasukan malaikat" (ay. 53), juga ketika Ia berdiam diri saat diadili, itulah saat Allah "membiarkan-Nya mati" agar rencana keselamatan itu bisa terwujud. Bayangkan, seandainya Allah melepaskan-Nya, maka gagallah rencana itu dan tiada jalan bagi kita beroleh keselamatan.

Allah Bapa dan Allah Anak "sengaja tidak membela diri", namun sesungguhnya itulah pembelaan-Nya terhadap rencana keselamatan yang sudah dirancang-Nya demi kita. Maka, Allah tak perlu dibela! --Hiendarto Soekotjo

KITALAH YANG SESUNGGUHNYA DIBELA ALLAH, BUKAN KITA YANG MEMBELA DIA!

Matius 26:47-56

e-RH Situs: http://renunganharian.net
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.