Seorang perempuan Samaria yang kemungkinan besar adalah pelacur
terlibat percakapan dengan Tuhan Yesus. Uniknya ia menunjukkan
ketertarikan akan perkara-perkara rohani dengan menanyakan tentang
tempat penyembahan yang benar (ayat 20). Entah hanya karena iseng
atau hal tersebut sudah lama ada di benaknya, percakapan tersebut
membawanya kepada pengetahuan yang benar akan Allah.
Yesus tidak menyebutkan tempat tertentu. Dia lebih tertarik mengajar
tentang penyembahan yang benar, yaitu penyembahan dalam roh dan
kebenaran (ayat 23-24 ). Yesus lalu menjelaskan maksud-Nya. Kita
menyembah dalam roh, karena Allah adalah Roh. Roh kita diciptakan
untuk bergaul dengan Penciptanya, sehingga hubungan kita dengan
Tuhan itu lebih penting daripada sekadar ritual atau liturgi; lebih
penting daripada soal tempat, waktu atau hal-hal fisik. Kita juga
harus menyembah dalam kebenaran. Kita harus belajar dari Firman
Tuhan tentang siapa dan seperti apa Allah yang kita sembah, bukan
membuat gambaran Allah seturut apa yang kita inginkan sendiri.
Seringkali kita lebih suka berada di salah satu kubu. Entah di kubu
yang menekankan kehangatan hubungan dengan Tuhan, tetapi
mendefinisikan Tuhan menurut pengertian sendiri, atau di kubu yang
menekankan pentingnya pengenalan akan Allah tanpa pernah membangun
kehangatan hubungan dengan-Nya. Biarlah kekariban bersama Allah
mendorong kita untuk semakin mengenal Dia. Dan, biarlah pemahaman
kita yang makin dalam akan Allah menghangatkan terus persahabatan
kita dengan-Nya. --PBS
MAKIN KENAL, MAKIN KITA BERGAIRAH MENYEMBAH TUHAN;
MAKIN MENYEMBAH, MAKIN BERHASRAT KITA MENGENAL-NYA.
Yohanes 4:1-24
terlibat percakapan dengan Tuhan Yesus. Uniknya ia menunjukkan
ketertarikan akan perkara-perkara rohani dengan menanyakan tentang
tempat penyembahan yang benar (ayat 20). Entah hanya karena iseng
atau hal tersebut sudah lama ada di benaknya, percakapan tersebut
membawanya kepada pengetahuan yang benar akan Allah.
Yesus tidak menyebutkan tempat tertentu. Dia lebih tertarik mengajar
tentang penyembahan yang benar, yaitu penyembahan dalam roh dan
kebenaran (ayat 23-24 ). Yesus lalu menjelaskan maksud-Nya. Kita
menyembah dalam roh, karena Allah adalah Roh. Roh kita diciptakan
untuk bergaul dengan Penciptanya, sehingga hubungan kita dengan
Tuhan itu lebih penting daripada sekadar ritual atau liturgi; lebih
penting daripada soal tempat, waktu atau hal-hal fisik. Kita juga
harus menyembah dalam kebenaran. Kita harus belajar dari Firman
Tuhan tentang siapa dan seperti apa Allah yang kita sembah, bukan
membuat gambaran Allah seturut apa yang kita inginkan sendiri.
Seringkali kita lebih suka berada di salah satu kubu. Entah di kubu
yang menekankan kehangatan hubungan dengan Tuhan, tetapi
mendefinisikan Tuhan menurut pengertian sendiri, atau di kubu yang
menekankan pentingnya pengenalan akan Allah tanpa pernah membangun
kehangatan hubungan dengan-Nya. Biarlah kekariban bersama Allah
mendorong kita untuk semakin mengenal Dia. Dan, biarlah pemahaman
kita yang makin dalam akan Allah menghangatkan terus persahabatan
kita dengan-Nya. --PBS
MAKIN KENAL, MAKIN KITA BERGAIRAH MENYEMBAH TUHAN;
MAKIN MENYEMBAH, MAKIN BERHASRAT KITA MENGENAL-NYA.
Yohanes 4:1-24
0 comments:
Post a Comment