Thursday 6 October 2011

SARANG SEMUT

Suatu kali ketika pindah rumah, saya menemukan sebuah sarang semut
di salah satu lemari dapur di rumah tersebut. Sebuah gundukan sarang
semut yang sudah sangat besar. Saya pun mengambil obat anti
serangga. Tak butuh waktu lama beberapa menit saja sarang dan koloni
semut yang mungkin sudah dibangun selama berbulan-bulan itu hancur
berantakan.

Apa yang terjadi pada sarang dan koloni semut itu kurang lebih sama
dengan yang pernah dialami oleh Ayub. Awalnya, kehidupan Ayub
sangatlah sukses. Ia adalah "... yang terkaya dari semua orang di
sebelah timur" (ayat 3). Ia juga memiliki keluarga besar yang baik.
Akan tetapi, suatu hari Allah mengizinkan seluruh kesuksesan
tersebut diambil dari hidupnya. Segala hal yang telah ia bangun
selama bertahun-tahun, tiba-tiba lenyap habis dalam satu hari saja.

Inilah realitas tentang betapa rapuhnya kesuksesan manusia. Segala
keberhasilan yang dibangun selama bertahun-tahun, dapat lenyap
begitu saja. Karena itu, bodohlah kalau kita menjadi sombong hanya
karena saat ini kita merasa lebih berhasil daripada orang lain.
Lebih bodoh lagi, kalau kita menggantikan Allah dengan kesuksesan
kita. Sebab itu, hendaklah kita menggantungkan hidup hanya kepada
Sang Pemberi segala keberhasilan tersebut. Lepaskan keterikatan pada
segala keberhasilan kita. Agar kita menjadi pribadi yang tetap kuat
berpegang kepada Tuhan dalam segala kondisi. Bahkan apabila
kesuksesan tersebut diizinkan Tuhan hilang dari hidup kita seperti
Ayub, kita dapat tetap berkata bahwa Tuhan berdaulat atas apa pun
yang kita punya --ALS

BETAPA RAPUHNYA KESUKSESAN MANUSIA
MAKA JANGAN SANDARKAN HIDUP KITA PADANYA

Ayub 1:1-22

0 comments:

Berlangganan

FeedLangganan Artikel by Email ?

» Cek Email Anda untuk konfirmasi berlangganan

Matius 11:28-30

TA'ALAU ILAYYA ya jami'al-mut'abina wats-tsaqilil-ahmal, wa Ana urihukum. Ihmilu niri 'alaikum wa ta'allamu minni, li-anni wadi'un wa mutawadhi'ul-qalb, fa-tajidu rahatan li-nufusikum. Li-anna niri hayyinun wa himli khafif ” (Matius 11:28-30) COME TO ME, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light).” (Matius 11:28-30) MARILAH KEPADA-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan..” (Matius 11:28-30) Dào wǒ zhèlǐ lái, nǐ shuí shì láokǔ dān zhòngdàn de, wǒ jiù shǐ nǐmen dé ānxí. Jiù ná wǒ de è, nǐ xué wǒ, yīnwèi wǒ shì wēnróu qiānbēi de xīnzàng hé línghún huì fāxiàn xiūxí. Yīnwèi wǒ de è shì róngyì de, wǒ de dànzi shì qīng. Komt tot Mij, allen die vermoeid en belast zijt, en Ik zal u rust geven. Neem mijn juk op u en leert van Mij, want Ik ben zachtmoedig en nederig van hart en ziel rust vinden. Voor mijn juk is zacht en mijn last is licht. Matteüs 11: 28-30 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. Pasanganku padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lan lembah manah, satemah kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu, Amargo pasanganKu iku kepenak lan momotanku iku entheng. Subete wa anata ga tsukareta to futan-shadeari, watashi wa anata ga yasuma sete ageyou, watashi ni kimasu. Anata ni watashi no ku-biki o toru to, watashi wa nokori no bubun o mitsukeru no kokoro to tamashī ni yasashiku, kenkyona omoi no tame ni, watashi kara manabimasu. Watashi no ku-biki wa oi yasuku, watashi no ni wa karuikaradesu. Hãy đến với tôi, tất cả các bạn những kẻ mệt mỏi và gánh nặng, Ta sẽ cho các ngươi được yên nghỉ. Hãy mang lấy ách của ta và học hỏi từ tôi, vì tôi hiền lành và khiêm nhường trong lòng và tâm hồn sẽ được nghỉ ngơi. Vì ách ta dễ chịu và gánh ta nhẹ nhàng.